Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dapat
dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat
penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti
produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Salah satu hasil pemikiran mengenai peningkatan kemampuan tanah adalah
revolusi hijau yang dikembangkan di Indonesia pada awal 1970-an atau
tepatnya pada tahun 1968 dengan dikenal dengan program BIMAS yang telah
mampu mengubah sikap petani dari anti teknologi menjadi sikap mau
memanfaatkan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia,
obat-obatan perlindungan dari hama dan bibit unggul. Pada dasarnya
penggunaan teknologi tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas
tanah
Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain :
1) Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama,
2) Penurunan daya kreasi terhadap petani yang diindikasikan
dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan
ketergantungan petani terhadap paket teknologi pertanian produk
industri.
Macam Sumber Urine :
1 1, Urine Manusia
2 2, Urine Kelinci
3 3, Urine kambing
4 4, Urine Sapi dll
Potensi Urine Sapi
1 Urine sapi = 15 – 20 ltr/hari
2 Mengandung unsur mikro dan makro lengkap
Perbedaan Pupuk
1 Pupuk anorganik memiliki jumlah hara yang tinggi
(namun hanya memiliki jenis unsur hara yang terbatas )
2 Pupuk organik sangat kaya jenis unsur hara (Makro dan Mikro)
(namun dalam jumlah yang sedikit.)
Pupuk Organik Cair urin sapi
1 Merupakan pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah.
Tujuan yang ingin dicapai
1. Menjelaskan kelebihan urin sapi sebagai bahan baku pupuk organik cair
2. Menjelaskan kelemahan urin sapi jika langsung dijadikan pupuk organik cair
3. Menjelaskan bagaimana peningkatan kualitas pupuk organik cair
yang dihasilkan jika urin sapi diproses melalui fermentasi
4. Menjelaskan bagaimana optimalisasi fermentasi urine sapi
dengan penambahan agent hayati untuk menghasilkan pupuk organik cair
yang berkualitas tinggi
Bahan dan Alat
1 Urine sapi 8,00 ltr
2 Tetes/molase 0,50 ltr
3 Air tebu 0,50 ltr
4 Dekomposer 0,25 ltr
5 Urea 10 butir
Bahan penunjang/pelengkap:
1 Trichoderma, Spp 100 ml
2 PGPR 100 ml
3 Verticillium 100 ml
4 Coryne bacterium 100 ml
Alat-alat :
1 Fermentor
2 Saringan
3 Corong
4 Gelas ukur
Cara Pembuatan :
1 Saring urine sapi (baik bila urine masih baru) dan masukan dalam fermentor
2 Masukan bahan no. 2, no. 3, no. 4 dan no, 5
3 Tutup rapat fermentor dan diamkan selama 7 hari
4 Selama fermentor ditutup, amati secara rutin, apabila
fermentor mengembang maka buka tutup dan setelah gas terbuang tutup
kembali.
5 Setelah 7 hari, masukkan bahan no. 7, no. 8, no. 9 dan no. 10
kemudian pasang aerator pada fermentor dan hubungkan dengan listrik
6 Aerator dinyalakan sampai bau menyengat (bau ureum) berkurang/hilang (kurang lebih 7 hari)
Aplikasi kocor:
1 Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/10 ltr air dan dikocorkan pada pangkal batang dengan ukuran 100 cc/batang
Aplikasi semprot :
1 Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/tangki dan semprotkan merata pada bagian daun dan batang tanaman
Cara penyimpanan :
1 Simpan pupuk organik cair tersebut pada tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar