PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PIDATO
SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 SAPE
SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 SAPE
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Simbol Sekolah
Penyusun : Zaenab Alboneh, S.Pd.
NIP : 196206061991032013
SMP NEGERI 4 SAPE
2009
Lembar Pengesahan
- Judul Penelitian : Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pidato Siswa Kelas IX
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Sape
Tahun Pelajaran 2008/2009
- Peneliti
Ketua : :
Nama :Zaenab Alboneh
NIP : 196206061991032013
Anggota :
Nama : Dra.Nurjana
NIP : 196409251991032006
Sape, Maret 2009
Ketua Peneliti, Anggota,
Zaenab Alboneh, S.Pd. Dra. Nurjanah
NIP : 196206061991032013 NIP :196409251991032006
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 4 Sape
Amiruddin, S.Pd.Fis
NIP:1970 01021994011001
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-NYA sehingga
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul ” Meningkatkan Kemampuan
Menyimak Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Sape Tahun Pelajaran
2008/2009” dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dalam
kegiatan penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, banyak
hambatan dan kendala. Meskipun demikian, dapat dirampungkan dengan baik,
karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah dengan suka rela membantu, terutama dalam
meminjamkan referensi yang terkait dengan topik penelitian. Secara
khusus disampaikan kepada :
- Bapak Kepala SMP Negeri 4 Sape, Amiruddin, S.Pd.Fis
- Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 4 Sape yang banyak membantu kelancaran penyelesaiaan karya tulis ini
- Semua pihak yang banyak memberikan bantuan dan dukungan tampa pamrih sehingga PTK ini diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Akhirnya,
dengan rehdah hati, penulis menyadarinya bahwa PTK ini masih jauh dari
harapan karena memiliki kekurangan. Kiranya di masa datang, kekurangan
dan kesalahan yang terjadi sekarang, dapat diperbaiki sehingga
bermanfaat demi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
Sape, 10 April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Pengesahan ......................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1.2 Perumusan Masalah .................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Jenis-jenis keterampilan Berbahasa Indonesia..................
2.1.1 Hakikat Menyimak.........................................................
2.1.2.Tujuan Menyimak...............................................................
2.1.3 Jenis Menyimak..................................................................
2.1.4 Kebiasaan Jelek dalam Menyimak.....................................
2.1.5.Ciri-ciri Penyimak yang Baik................................................................
2.1.6. Hambatan dalam Menyimak.............................................
2.1.7 Teknik Pembelajaran Menyimak.................................................
2.1.8 Cara Meningkatkan Keterampilan Menyimak..............................
2.2 Keterampilan Pidato.......................................................................................
2.2.1 Pengertian Pidato .................................................................
2.2.2 Persiapan pidato..........................................................................
2.2.3 Jenis-jenis Pidato……………………………………………………
2.2.4. Metode Pidato ………………………………………………………
2.2.5 Alur Dasar Pidato Diterapkan ke dalam Pidato Informasi………….
22.2.6 Tahap- Tahap Menyusun Naskah Pidato……………………………
2.3 Hubungan antara menyimak dengan keterampilan berbicara………………
Bab 3 Metode Penelitian
3.1 Setting Penelitian ......................................................................................
3.2 Faktor Penelitian ……………………………………………………….
3.3 Rencana Tindakan ……………………………………………………..
3.3.1 Perencanaan…………………………………………………………..
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan ……………………………………………….
3.3.3 Observasi …………………………………………………………….
3.3.4 Refleksi ………………………………………………………………
3.4 Metode Pengumpulan Data …………………………………………….
3.5 Metode Analisis Data ……………………………………………………
3.6 Indikator Kinerja ………………………………………………………..
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Tes Awal ………………………………………………………………………
4.2 Pelaksanaan Siklus 1 ………………………………………………………….
4.2.1 Tahap Perencanaan ………………………………………………………….
4.2.2 Tahap Tindakan …………………………………………………………….
4.2.3 Observasi Tindakan ………………………………………………………..
4.2.4 Refleksi …………………………………………………………………….
4.3 Pelaksanaan Siklus II
4.3.1 Tahap Perencanaan …………………………………………………………
4.3.2 Tahap Tindakan ............................................................................................
4.3.3 Observasi Tindakan .....................................................................................
4.3.4 Refleksi ......................................................................................................
4.4 Pelaksanaan Siklus III
4.4.1 Tahap Perencanaan ........................................................................................
4.4.2 Tahap Tindakan ...........................................................................................
4.4.3 Observasi Tindakan ....................................................................................
4.4.4 Refleksi ......................................................................................................
Bab 5 Penutup
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................
5.2 Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
Alboneh
Zaenab dan Nurjan . 2008. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pidato Siswa
SMP Negeri 4 Sape Tahun Pelajaran 2008/2009. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) pada SMP Negeri 4 Sape Kec.Sape Kabupaten Bima. Pembimbing ( I ) :
Amiruddin,S.Pd.Fil dan Pembimbing ( II ) : Nurdin, S.Pd.
Kata Kunci :
Peningkatan kemampuan, dan Menyimak Pidato Siswa
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Meningkatkan
Kemampuan Menyimak Pidato Siswa SMP Negeri 4 Sape Tahun Pelajaran
2008/2009. Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui
kemampuan menyimak siswa kelas IX SMP Negeri 4 Sape. Kedua, untuk
mengetahui langkah praktis mengantisipasi kesulitan siswa dalam upaya
meningkatkan kemampuan daya simak pidato siswa kelas IX SMP Negeri 4 Sape.
Pembelajaran
menyimak khususnya meningkatkan kemampuan daya simak siswa di kelas
sering menemui hambatan dan kendala. Hal ini terjadi karena : (1)
kurangnya minat siswa dalam pelajaran menyimak; (2) alokasi waktu
pembelajaran sangat kurang dan tidak efektif; (3) guru lebih menekankan
pada teori sedangkan aplikasinya masih jauh dari harapan; (4) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, siswa sering terpengaruh dengan struktur
penggunaan bahasa ibu dalam hal ini bahasa Bima; dan (5) referensi bahan
ajar guru kurang dan kalaupun ada itu hanya sebatas buku-buku terbitan
lama..
Berdasarkan
hasil pelaksanaan Siklus III menunjukkan bahwa tingkat kemampuan daya
simak siswa dalam menagkap pesan pidato meningkat dan maksimal walaupun
masih terdapat nilai kurang yang diperoleh siswa. Dari hasil tersebut
terlihat bahwa pencapaian nilai akhir tujuan pembelajaran mencapai 75 % untuk rata-rata pencapaian kelas 85 % untuk siswa yang memperoleh nilai
standar minimal . Angka tersebut menunjukkan bahwa peningkatan hasil
beberapa perbaikan sebelumnya yaitu Siklus I 48.94 atau 49 % .Dan pada Siklus II 63.15 atau 63 %.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat.Tidak ada masyarakat
di mana pun mereka tinggal yang tidak memiliki bahasa. Bagaimanapun
wujudnya, setiap masyarakat pastilah memiliki bahasa sebagai alat
komunikasi (Wasono :1997: 7.1). Sedangkan menurut Yeti (2002:9.6),
bahasa hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk saling mengirimkan pesan. Dengan
perkataan lain, bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, alat
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun
tertulis.
Seccara sosial, bahasa diartikan sebagai
alat komunikasi yang digunakan untuk bermacam-macam fungsi sesuai
dengan keinginan si penutur, misalnya untuk menyatakan informasi faktual
( mengidentifikasi, melaporkan, menanyakan, mengoreksi), menyatakan sikap
intelektual ( menyatakan setuju atau tidak setuju, menyanggah),
menyatakan sikap emosional ( senang, tidak senang, harapan, kepuasan),
menyatakan sikap moral ( minta maaf, menyatakan penyesalan,
penghargaan), menyatakan perintah(mengajak, mengundang, memperingatkan),
bersosiolisasi (menyapa, memperkenalkan diri, mengucapkan selamat,
minta perhatian). (Depdikbud:1994 : dalam kurikulum).
Mencermati
pengertian di atas, dapatlah dipahami bahwa pada hakikatnya belajar
bahasa adalah belajar berkomunikasi. Dengan permbelajaran bahasa
Indonesia, siswa diharapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis. Oleh
karena itu, bahan ajar bahasa Indonesia yang tercantum dalam buku
kurikulum dimaksudkan untuk digunakan bagi pengembangan kemampuan dasar
penggunaan bahasa ( berbicara dan menulis) serta pemahaman ( menyimak
dan membaca).
Fakta
riil di lapangan menunjukkan bahwa empat keterampilan seperti tersebut
di atas, dalam pengaplikasiannya bukan tidak mengalami hambatan dan
kendala.Kesulitan yang terkait dengan judul PTK ini adalah antara
keterampilan menyimak dan berbicara sebagai bahasa lisan. Sedangkan keterampilan menulis dan membaca tidak dibicarakan secara khusus dalam penelitian ini.
Keterampilan
menyimak sering dipandang sebagai hal yang kurang penting sehingga
pembelajarannya di sekolah kurang mendapat perhatian guru. Umum
berpendapat bahwa semua orang yang tidak tunarungu pasti mampu menyimak
dengan baik. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Sebagai guru pasti
sering menjumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
bahan ajar yang sudah dijelaskan dengan sebaik mungkin. Hal ini
mengindikasikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyimak informasi
bahan ajar (keterampilam menyimak).
Kesulitan
pokok yang dialami siswa dalam menyimak terjadi ketika ia menghubungkan
berbagai ide dari wacana lisan yang didengarkannya untuk membangun
pemahaman terhadap apa yang disimaknya itu. Siswa
sering mengalami kesulitan untuk menangkap pikiran pokok yang
terkandung dalam wacana lisan misalnya menangkap pesan pidato. Jadi,
kesulitan siswa berhubungan dengan kemampuan berpikir, khususnya dalam
menarik kesimpulan dari wacana lisan yang disimaknya itu.
Salah
satu unsur yang paling penting dalam berpikir adalah mengingat.
Mengingat diartikan menyimpan pemahaman dalam ingatan. Harus dibedakan antara
mengingat tanpa retensi dan mengingat dengan retensi jangka pendek
serta mengingat dengan retensi jangka panjang. Pada mengingat tanpa
retensi, pemahaman tidak perlu disimpan dulu dalam ingatan jika menyimak telah dapat mengikuti pesan ujaran yang disimak, misalnya dalam melaksanakan perintah. Pada mengingat dengan
retensi jangka pendek, penyimak telah mampu memahami dan menyimpan
pesan ujaran yang segera diikuti dengan reproduksi pesan itu. Bantuan
yang diberikan untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam hal
mengingat seperti itu, berupa latihan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Kesulitan
dalam mengingat dengan retensi jangka panjang terjadi karena siswa
belum mampu mengingat, mencamkan, menyimpan, dan mereproduksi
pesan-pesan yang ada dalam wacana lisan yang disimaknya. Selain itu,
menurut Suryono dalam artikelnya berjudul Keterampilan Menyimak menjelas
bahwa terdapat beberapa kendala dalam menyimak antara lain : (a)
keegosentrisan, (b) keengganan ikut terlibat, (c) ketakutan akan
perubahan, dan (d) kebingungan semantik.
Berbicara
tentang keterampilan menyimak tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
bahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, membaca, dan menulis.
Keberhasilan seseorang dalam menyimak dapat diketahui bagaimana penyimak
memahami dan menyampaikan informasi secara lisan maupun tertulis. Hal
ini , demikian Suryono (2009) mengatakan bahwa keterampilan menyimak
cukup kompleks jika penyimak ingin menangkap makna yang sesungguhnya
dari simakan yang mungkin tidak seutuhnya tersirat, sehingga penyimak
harus berusaha mengungkapkan hal-hal yang tersirat itu.
Oleh
karena itu, penyimak perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang
hal-hal yang berhubungan dengan materi simakan, artinya ia harus sering
berlatih menyimak. Dengan demikian, berhasil tidaknya keterampilan siswa
menyimak tidak lepas dari upaya guru dalam meningkatkan PBM. Hal ini
dapat dilihat dari keterampilan menyimak terhadap keterampilan bahasa
yang lainnya, yakni : (1) keterampilan menyimak merupakan dasar yang
cukup penting untuk keterampilan berbicara. Ada yang berbicara harus ada
yang menyimak atau sebaliknya keduanya saling membutuhkan; (2)
keterampilan menyimak juga merupakan dasar bagi keterampilan membaca
atau menulis, petunjuk-petunjuk disampaikan melalui bahasa lisan. Ini
berarti mereka harus menyimak; dan (3) keterbatasan penguasaan kosakata
pada saat menyimak akan menghambat kelancaran membaca dan menulis.
Kesuliatan
lain yang terkait dengan keterampilan berbicara pun dapat dibicarakan
di sini, karena ada keterkaitan antara keterampilan menyimak dengan
berbicara. Fakta riil menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar berhubungan erat dengan faktor yang bersifat kejiwaan.
Kemampuan siswa berbicara bahasa Indonesia masih jauh dari harapan.
Kesulitan dalam hal ini umumnya terjadi pemiliha kata (diksi),
penggunaan struktur kalimat, dan penyampaian pikiran secara runtut.
Kesulitan yang bersifat psiklogis timbul karena siswa mengalami hambatan
bertbicara secara formal, misalnya berbicara di hadapan khalayak ramai
atau di depan kelas, padahal dalam situasi informal ia mampu berbicara
dengan jelas. Dalam situasi formal ia takut berbicara, ia mengalami
demam panggung.
Bertolak
dari uraian terdahulu,maka penulis berusaha mengangkat topik ini dengan
judul ”Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri
4 Sape
Pada
Tahun Pelajaran 2008/2009. Harapannya adalah dapat menemukan langkah
pratis dalam mengantisipasi permasalahan keterampilan menyimak terkait
dengan keterampilan berpidato.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas,
berikut ini dirumuskan masalah penelitian yang ingin ditemukan
jawabannya.
1. Bagaimanakah kemampuan menyimak siswa SMP Negeri 4 Sape dalam menangkap pesan pidato?
2. Langkah praktis apa saja yang perlu ditingkatkan terutama dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak pidato siswa.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas IX SMP Negeri 4 Sape.
2. Mengetahui
langkah praktis mengantisipasi kesulitan siswa dalam upaya peningkatan
kemampuan menyimak pidato siswa kelas IX SMP Negeri 4 Sape.
C. Manfaat Penelitian
Sebagaimana
umumnya penelitian ilmiah memiliki target dan tujuan-tujuan tertentu
maka, dalam penelitian ini, juga memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Secara
teoritis diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam
bidang manajemen SDM dan mendorong terciptanya model dan pendekatan
penelitian yang baru.demi meningkatkan kemampuan menyimak pidato siswa,
terutama siswa sekolah menengah pertama (SMP).
2. Selain
itu, diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi atau informasi
awal bagi pihak-pihak tertentu seperti akademisi dan LSM yang memiliki
minat untuk meneliti dan mengkaji permasalahan yang sama, terutama
terkait dengan peningkatan daya simak siswa dalam berpidato..
3. Dapat
berguna praktis, sebagai input dan kajian penting yang menjadi dasar
pembuatan kebijakan bagi pemerintah, pihak sekolah (terutama guru) , dan
masyarakat luas yang memiliki kapasitas intelektual, terutama pihak
terkait dengan bidang pendidikan, dalam hal ini dinas pendidikan
setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar