PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN METODE PRAKTEK LANGSUNG MEMPOSTING BUKU BESAR TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN DI KELAS X AKUNTANSI SMK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan program studi Akuntansi Keungan khususunya untuk siswa SMK bertujuan agar siswa memiliki kemampuan teknis pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum (kurikulum SMK 1994/GBPP).
PIlmu akuntansi bertujuan untuk membekali siswa SMA/ sederajad dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, prosedur akuntansi yang benar dan benar bagi kehidupan mereka (Sudibyo, 2002:2).
Pembelajaran akuntansi bagi siswa SMA/ sederajad meliputi pengertian dasar dan siklus akuntansi koperasi, metode kuantitatif dalam akuntansi dan keterampilan akuntansi. Agar akuntansi menjadi pelajaran yang menarik dan diminati siswa, maka diharapkan guru dapat memilih kegiatan belajar mengajar yang sebanyak mungkin melibatkan siswa agar dapat belajar secara aktif secara fisik, mental maupun sosial demi peningkatan mutu hasil belajar.
Pada penyusunan laporan keuagangan di segala sektor, perlu adanya ketertiban dalam manajemen usaha dan administrasi pembukuan/ sistem akuntansi dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuagangan, sehingga pembelajaran Akuntansi Keuangan badi siswa didik sangat dibutuhkan. Agar setelah mereka selesai dalam menempuh pendidikannya, mereka dapat menerpakan ilmu akuntansi dengan benar kedalam dunia kerja. Adapun transaksi utama dalam kegiatan akuntansi keungan adalah transaksi pembelian dan penjualan. Kedua transaksi tersebut sering dilakukan pada segala jenis usaha, sehingga pencatatannya memerlukan ketelitian untuk mengurangi kesalahan yang fatal dalam pencatatan. Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka dalam proses pencatatan harus dilakukan beberapa hal seperti: 1) setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan, 2) setiap pembukuan harus didasarkan atas satu bukti pembukuan yang sah, 3) semua bukti pembukuan harus disimpan secara teratur dan aman.
Berdasarkan latar belakang masalah permasalahan yang telah dijelaskan diatas tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan judul ”Peningkatan Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Metode Praktek Langsung Memposting Buku Besar Transaksi Pembelian dan penjualan di kelas X Akuntasi SMK Dian Kartika Semarang Tahun Pelajaran 2008/ 2009”.
B. Identifikasi Masalah
Pada identifikasi masalah dalam penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menggunakan metode praktek langsung pada siswa untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian pada buku besar. Pada siswa di kelas tersebut mengalami beberapa kendala dalam menerima pembelajaran Akuntansi Keuangan, dimana masih banyak siswa belum memahami proses memposting transaksi penjualan dan pembelian yang didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan. Siswa belum memahami siklus pencatatan dalam akuntansi. Hal ini berimbas pada nilai akademik dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan masih minim. Penulisan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi berbagai permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat preventif guna kebaikan bersama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menigkatkan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa kajian khusus yang disesuaikan dengan judul penelitian untuk menunjukkan batasan analisis yang dilakukan oleh peneliti. Dilakukan pembatasan masalah agar hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pemahaman siswa dalam memposting transaksi ke dalam buku besar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di batasi dalam skala mikro yaitu pada siswa kelas X Akuntasi di SMK Dian Kartika Semarang pada pembelajaran akuntansi keuangan dengan menerapkan metode praktek langsung. Melalui pembatasan masalah ini diharapkan penelitian ini fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan peneliti dan tidak melebar kedalam disiplin ilmu lainnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1. Bagaimanakah pelaksanaan peningkatan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika Semarang?
2. Bagaimanakah pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang?
3. Bagaimanakah sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
4. Bagaimanakah peningkatan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Penelitian ini lebih memfokuskan kajiannya pada penemuan fakta dan kenyataan di lapangan. Kemajuan sebuah institusi pendidikan ditentukan oleh peran serta warga sekolah dalam mengambkan sistem pendidikan yang ada dan pengaturan sumber daya manusia. Secara lebih rinci lagi tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
2. Meningkatkan pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
3. Meningkatkan peran serta dan antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
4. Meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan melalui metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Harapan penulis setelah penelitian ini terselesaikan adalah adanya peningkatan dalam proses pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikutinya. Tentu saja peneliti berharap hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya metode praktek langsung memposting pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Secara umum, manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian ini selesai adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam meningkatkan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa SMK/ sederajat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memposting transaksi keuangan kedalam buku besar .
c. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada dinas pendidikan terkait secara umum dan memberikan pemahaman kepada guru pendidikan Akuntansi Keuangan mengenai strategi yang paling tepat diterpkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
d. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran serta pengalaman praktis dalam penelitian mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa didik.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapakn model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek memposting ke dalam buku besar yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
c. Sebagai gambaran bagi dinas pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah berurutan dalam pencatatan kejadian akuntansi dari waktu terjadinya transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan (Sudibyo, 2002:22). Siklus akuntansi secara lebih lengkap terdiri dari:
a. Pencatatan ayat-ayat jurnal.
b. Membukukan ke buku besar.
c. Menyusun neraca percobaan.
d. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
e. Menyusun laporan keuangan.
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi
Keterangan:
a. Dokumen dicatat dalam buku jurnal untuk setiap transaksi kemudian juga dicatat dalam buku pembantu/ buku tambahan. Pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku jurnal disebut menjurnal, pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku pembantu disebut memposting.
b. Dari buku jurnal, setiap periode direkap (di posting) ke dalam buku besar sesuai dengan akun masing-masing.
c. Fungsi buku pembantu adalah sebagai alat pengontrol kebenaran jurnal dalam buku besar. Jumlah saldo dalam buku besar untuk setiap akun harus sama dengan jumlah keseluruhan saldo buku pembantu/ buku tambahan untuk akun yang bersangkutan.
d. Pada setiap akhir periode (akhir tahun), saldo-saldo dalam buku besar dimaksukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja merupakan saldo-saldo buku besar dalam bentuk daftar. Setelah di adjusment (penyesuaian) maka kertas kerja dapat disusun ke dalam neraca dan laporan laba-rugi. Neraca berisi elemen-elemen aktiva kewjiban dan ekuitas. Laporan laba rugi berisi elemen-elemen pendapatan/ penghasilan dan biaya.
2. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi
Sebuah badan usaha pasti banyak melakukan transaksi usaha yang kesemuanya harus didukung dengan bukti-bukti yang sah. Oleh sebab itu, bukti pembukuan merupakan dokumen penting dalam transaksi yang dilakukan badan usaha tersebut (Hendi, 2000:6). Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan.
b. Setiap pembukuan harus didasarkan atas suatu bukti pembukuan yang sah.
c. Semua bukti pembukuan haru s disimpan secara teratur dan aman.
Terdapat beberapa macam bukti-bukti pembukuan dalam akuntansi yang digunakan dalam setiap jenis transaksi yang dilakukan, yaitu:
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas (KM= kas masuk) digunakan untuk setiap jenis transaksi penerimaan uang seperti:
1) Penjualan tunai.
2) Debitur membayar uangnya.
3) Penerimaan sumbangan berupa tunai.
4) Penerimaan unag dari bank.
5) Bank membayar bunga simpanan/ deposito.
6) Penerimaan komisi.
b. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas (KK= kas keluar) di gunakan untuk setiap jenis transaksi pengeluaran uang tunai, seperti:
a. Pembelian barang dan bahan.
b. Pembayaran ongkos-ongkos
c. Pembayaran gaji.
d. Pembayaran utang
e. Pembayaran bunga bank.
c. Bukti Pembelian
Bukti pembelian di gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga untuk di jual kembali oleh koperasi. Bukti pembelian berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan tembusan, setiap lembaran tersebut di beri nomor berurutan (Suyoto: 1996:8).
d. Bukti Penjualan
Bukti penjualan (faktur) di gunakan untuk mencatat setiuap transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang kepada pihak ketiga. Bukti penjualan berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan sejumlah tembusan yang setiap lembarnya di beri nomor berurutan.
3. Buku Besar
Kegiatan memposting buku besar adalah kegiatan mencatat dari dokumen transaksi-transaksi yang telah dilakukan ke dalam buku besar yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan. Sudibyo (2002:30) menjelaskan bahwa di dalam buku besar terdapat penggolongan kode akun dan nama akun, seperti berikut:
a. Aktiva Lancar
Aktiva adalah sumber ekonomi yang di harapakan dapat memberi manfaat bagi pemilik usaha meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar meliputi: 1) Kas, 2) Bank, 3) Piutang, 4)Perlengkapan, 5) Persediaan barang dagang, 6) Pendapatan yang di terima, 7) Beban yang di bayar dimuka. Sedangkan aktiva tetap adalah sumber ekonomi yang tidak bergerak meliputi: 1) Peralatan, 2) Akumulasi penyusutan perlatan, 3)Kendaraan, 4)Akumulasi penyusutan kendaraan, 5) Gedung, dan 6) Akumulasi penyusutan gedung.
b. Kewajiban
Kewajiban diartikan besarnya kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi sesuatu jumlah atau melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain jika telah jatuh tempo yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar meliputi: 1) utang, 2) Pendapatan diterima di muka. Sedangkan kewajiban jangka panjang meliputi: 1) Kredit modal kerja, dan 2) kredit investasi kecil.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sumber permodalan dari suatu perusahaan, baik dari pemilik maupun kreditor sehingga berhak atas kekayaan perusahaan. Ekuitas meliputi: 1) Simpanan usaha, dan 2) Modal donasi.
d. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh selama menjalankan usaha antara lain: 1)Penjualan, 2) Pendapatan bunga, dan 3)Pendapatan komisi.
e. Beban
Beban adalah biaya yang harus ditanggung selama mnejalankan usaha meliputi: 1) Beban pembelaian, 2) Beban pemakaian perlatan, 3) Beban penyusutan peralatan, 4) Beban penyusutan kendaraan, 5) Beban penyusutan gedung, 6) Beban listrik dan telepon, 7) Beban honor pegawai.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Perry Denburg, Mleke Brelekmans, Jack Levy dan Theo Wubels pada tahun 2006 tentang penilaian dan pengembagnan kualitas perilaku interpersonal guru menyatakan bahwa peningkatan kulitas interpersonal guru di sekolah terkait pula akreditasi dan kepentingan sekolah dalam memberikan beberapa informasi penting mengenai kualitas pelajaran dan pembelajaran yang telah berlangsung pada kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendi Soemantri (1994), dalam ”Peningkatan Mutu Siswa Dalam Memahami Pelajaran Akuntansi Dengan Cara Studi Kasus”. Peneliti memandang siswa perlu dilatih untuk berfikir dalam memahami pelajaran Akuntansi. Karena pelajaran Akuntansi sangat erat hubungannya, dengan pemahaman yang mendalam, dari teori, praktek dan bahasa matematika. Melihat permasalahan demikian, penelitian tindakan kelas ini menitikberatkan pada siswa yang diajak untuk melakukan studi kasus terhadap materi yang diberikan. Kesimpulannya adalah, siswa lebih memahami pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa, mengetahui permasalahan dari awal sampai akhir sehingga mengetahui apa yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menerapkan metode langsung memposting dalam buku besar untuk transaksi penjualan dan pembelian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyusun rencana dalam arti teoritik dan metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan metode penelitian, yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini.
Gambar.2.2. Alur Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan perkiraan yang bersifat sementara mengenai hasil penelitian yang akan diperoleh. Kesimpulan ini dianggap sebagai dugaan-dugaan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang sesungguhnya. Peneliti memperkirakan bahwa hasil penelitian ini adalah:
a. Diduga bahwa pembelajaran akuntansi keuangan di kelas perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
b. Diduga bahwa kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting taransaksi ke buku besar perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
c. Diduga terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga prestasi dan nilai akademik siswa dapat meningkat pula.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Strategi dan Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam penyelenggaraan pendidikan (Wiriaatmaja, 2007: 11). Penelitian tindakan kelas ini mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam kelas, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. PTK ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dimana lebih mengendepankan pada data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif.
Penggunaan penelitian kualitatif didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu, 1) metode kualitatif lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan secara langsung dengan kenyataan ganda, 2) menyesuaikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian, 3) metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Surahmad (2002:5).
Penelitian ini merupakan sebuah aktifitas pengamatan terhadap siswa kelas X Akuntansi dalam lingkungan sekolah di SMK Dian Kartika Semarang, peneliti berinteraksi dengan mereka dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan, berusaha memahami kendala yang dihadapi siswa dalam mengikuti pelajaran dan mencari solusinya.
B. Objek dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SMK Dian Kartika Semarang yang beralamatkan di jalan Muradi Raya No. 25, Desa Kembangarum, Semarang. Penentuan lokasi penelitian ini lebih didasarkan pada kemudahan dalam memperoleh data, dimana peneliti sendiri adalah guru pengampu yang memberikan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa. Sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan langsung dan tidak mengganggu kewajibannya sebagai tenaga pendidik, dimana kedua hal tersebut dapat dilakukan secara bersamaan.
Objek dalam penelitian ini adalah kajian utama dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan partisipasi kolaboratif, dimana peneliti ikut serta dalam aktivitas pembelajaran untuk melakukan penelitian. Objek dalam penelitian yaitu siswa kelas X Akuntasi.
Tabel 3.1. Data Siswa Kelas X Akuntansi SMK Dian Kartika Semarang
Tahun Pelajaran 2008/ 2009
NO. NAMA SISWA L/ P
1 Ariwan P
2 Dewi Puji Lestari P
3 Dhanang Wijaya K L
4 Didit Santoso L
5 Evi Purnama Sari P
6 Fitri Maryani P
7 Fitri Ristiana P
8 Fitriyani P
9 Heni Nindyawati P
10 Herlin Septiyani P
11 Ismi Pratiwi P
12 Lenny Misalina P
13 Mahardika Agustina P
14 Maulina Dwi Putri N P
15 Muhammad Frediantoro L
16 Nanik P
17 Neneng Yunanti P
18 Nila Puspita Sari P
19 Nur Asiah P
20 Putri Kurniasari P
21 Risna Tiara Dita P
22 Sarah Rizky P
23 Sherin Elia P
24 Sigit Praminto L
25 Siska Arum Pratiwiningsih P
26 Siti Yulianti P
27 Sri Lestari P
28 Suci Ramandhani P
29 Yanuardi Kusmanto L
Data SMK Dian Kartika Semarang
C. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa cuplikan hasil wawancara, hasil observasi, dan dokumen-dokumen yang mendukung dalam penelitian seperti catatan-catatan atau dokumen resmi sekolah di SMK Dian Kartika Semarang. Sumber data dari data-data yang diambil adalah lingkup sekolah di SMK Dian Kartika Semarang dan yang menjadi nara sumbernya adalah beberapa orang dari warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa atau warga sekolah yang lainnya sejauh bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Jenis data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Berupa data yang diperoleh secra langsung dari lokasi penelitian yaitu di SMK Dian Kartika Semarang, dengan melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru lain yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan. Data tersebut berupa: data siswa, pelaksanaan pembelajaran, kendala-kendala dalam PBM, nilai siswa, dan peningkatan kemampuan siswa dalam memposting.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan dan literatur yang berhubungan dengan perusahaan termasuk catatan-catatan yang bersumber dari informasi sekolahan seperti sejarah berdirinya sekolahan, profil sekolah, Silabus dan RPP mata pelajaran Akuntansi Keuangan dan nilai akademik siswa.
D. Teknik Pengumpul Data
Untuk memperoleh data-data pendukung agar penelitian memberikan hasil yang diinginkan seperti pada hipotesis penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti menjadi instrumen dalam penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Teknik interaktif yang dilakukan berupa wawancara danobservasi, sedangkan teknik non interaktif berupa pemeriksaan dokumen sekolahan dan studi pustaka.
1. Wawancara
Moleong (2006:44) menjelaskan bahwa kegiatan wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih secara berhadapan langsung agar lebih spesifik. Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran Akuntansi Keuangan pada materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan metode praktek langsung pada Proses Belajar Mengajar.
2. Observasi
Sutopo (2002:64) menjelaskan bahwa metode observasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang diselidiki. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, sehingga dapat mengetahui kondisi yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar Akuntansi Keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan metode praktek langsung pada Proses Belajar Mengajar.
3. Pemeriksaan Data dan Dokumen Sekolah
Pengumpulan data diperoleh dengan memeriksa dokumen sekolah mengenai profil sekolah, data siswa, nilai tes siswa, silabus dan RPP mapel Akuntansi Keuangan.
4. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari buku-buku referensi yang berkaitan dengan mata pelajaran Akuntansi Keuangan dan strategi pembelajaran bagi siswa sehingga diperoleh teori yang kuat sebagai dasar dari masalah yang diteliti dan menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti.
E. Validasi Data
Miles dan Huberman (2002:16) mengemukakan bahwa setelah peneliti melakuklan pengumpulan data dari lapangan maka selanujutnya dianalisis kualitatif-interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan..
1. Reduksi Data
Pada tahap ini data mengalami pengurangan sesuai dengan keperluan penelitian. Data yang dapat mendukung penelitian akan digunakan sedangkan data yang tidak terlalu mendukung atau bahkan tidak mendungkung sama sekali akan dihilangkan. Definisi reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan dari transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Caranya antara lain melalui seleksi data yang ketat menggolongkan dalam pola yang lebih luas.
2. Penyajian Data
Pada tahap ini, peneliti menunjukkan data dan membandingkan antara data-data yang telah terkumpul tersebut dengan data yang sesuai dengan penelitian. Dengan cara ini diharapkan akan mempermudah penarikan kesimpulan, pengambilan verifikasi atau bisa melengkapi data yang masih kurang melalui pengumpulan data tambahan dan reduksi data.
3. Verifikasi Data
Akhirnya, pada tahap ini, peneliti mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukannya dan kemudian data tersebut perlu diverifikasi. Analisis data kualitatif ini merupakan upaya berulang terus menerus dan terjalin hubungn yang saling terkait antara kegiatan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Jika kesimpulan yang diambil masih kurang maka dilakukan pengumpulan data tambahan yang dianalisis melalui rangkaian kegiatan yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut :
Gambar 3.1 Proses Validasi Data
F. Analisis Data
Proses analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat penelitian kualitatif merupakan tahap penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Penelitian kualitatif memandang sekumpulan data yang diperoleh sebagai produk yang di dalamnya sudah terkandung makna yang mempunyi referensi pada nilai dan informasi untuk mendukung penelitian. Kegiatan analisis dalam penelitian kualitatif hanya merupakan rekontruksi dari kontruksi sebelumnya. Metode yang digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik domain, teknik komponensial, dan teknik tema. Analisis domain digunakan untuk mengungkapkan secara umum tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan manajemen partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan. Analisis komponen digunakan untuk mencari secara sistematis atribut-atribut dan komponen-komponen yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan di atas. Analisis ini melibatkan seluruh proses pencarian, proses memilah-milah, dan mengelompokkan dalam satu dimensi kontras tertentu, sehingga akan ditemukan beberapa kontras yang muncul. Sedangkan analisis tema digunakan untuk menemukan tema-tema yang muncul selama proses penelitian berlangsung baik tema-tema yang bersifat eksplisit maupu inplisit tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan pengawas sekolah.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dibutuhkan dalam penelitian agar pelaksanaannya dapat mendatangkan hasil yang positif dan sesuai dengan apa yang dikehendaki yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa. Di harapkan dalam penelitian ini terdapat peningkatan hasil yang bagus yang terlih dalam setiap siklus. Dimana nantinya akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa untuk memposting transaksi penjualan dan pembelaian dalam buku basar pada pembelajaran Akuntansi Keuangan. Hasil akhir yang diperoleh adalah meningkatknya nilai akademis siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan menjadi lebih baik.
Pada penerapan metode baru tidak akan berdampak terlalu banyak, hal ini disebabkan karena perlu adanya adaptasi dan sosialisasi bagi semua elemen yang terlibat di dalamnya seperti guru, siswa dan kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Sehingga diperlukan sosialisasi oleh peneliti kepada pihak-pihak tersebut mengenai metode pembelajaran yang akan diterapkan. Melalui peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan diharapkan akan memberikan perubahan yang positif yang dapat menjadikan sekolahan unggulan. Untuk mengetahui keberhasilan tersebut maka dilakukan evaluasi, wawancara dan tes mengenai ateri yang diajarkan pada objek penelitian dengan nilai interval sebgai berikut:
Tabel 3.2. Interval Hasil Tes Pada Siswa
No. Interval Keterangan
1. 86 - 100 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Amat Baik
2. 70 – 85 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Baik
3. 60-69 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Cukup
4. ≤ 59 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Kurang
H. Prosedur Penelitian
Berkaitan dengan jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif maka prosedur penelitian ini menghasilkan data dengan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1995:3). Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mengungkap serta mencari dan menemukan makna dari hal-hal yang terjadi (Sukamadinata, 2005:60). Data yang dikumpulkan peneliti berupa data verbal dan perilaku subjek penelitian yaitu makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dalam pola-pola amatan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu : 1) Perencanaan (planning), 2) Aksi/ Pelaksanaan tindakan (acting), 3) Observasi (obseving), 4) Refleksi (refleting). Dimana setiap siklus saling berkaitan dan berhubungan, karena hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Diharapkan setiap siklus ada peningkatan yang signifikan mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga hasil akhir akan maksimal. Peneliti mengadakan perubahan dan peningkatan dalam melaksanakan pembelajaran di setiap siklusnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian di SMK Dian Kartika Semarang maka akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai profil SMK Dian Kartika Semarang sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang. SMK Dian Kartika Semarang beralamat di jalan Muradi raya No. 25 Semarang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1990 juga.
SMK Dian Kartika Semarang memiliki gedung sendiri yang bersifat permanen yang dibangun di atas tanah seluas 2210 m2 dengan status tanah hak milik, sedangkan luas bangunan adalah 1563 m2 dengan luas halaman 607 m2. Sekolah ini memiliki 5 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang BK/ BP, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang media, 3 kamar mandi, 1 gudang, dan 3 kantin sekolah.
Seperti sekolah lainnya, SMK Dian Kartika Semarang juga telah menetapkan visi dan misi guna menetapkan arah kebijakan sekolah di masa yang akan datang. Visi sekolah yaitu “Berprestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Berakhlaqulkarimah”, dengan indikatornya antara lain :
1. Prestasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Prestasi dalam peningkatan/ pengembangan SDM pendidikan
3. Prestasi dalam pengembangan fasilitas pendidikan
4. prestasi dalam peningkatan standar kelulusan
5. Prestasi dalam penggalangan pembiayaan pendidikan
Adapun misi yang dimiliki SMK Dian Kartika Semarang, antara lain:
1. Meningkatkan dan mengembangkan kurikulum
2. Meningkatkan dan mengembangkan tenaga kependidikan
3. Meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan
4. Meningkatkan standar kelulusan
5. Meningkatkan penggalangan pembiayaan pendidikan
Dari visi dan misi yang dikemukakan di atas, sasaran yang diharapkan mampu dicapai SMK Dian Kartika Semarang antara lain :
1. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat meraih NUM 5,25.
2. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat diserap ke dunia usaha.
3. Siswa SMK Dian Kartika Semarang selalu menjaga toleransi beragama dalam setiap pergaulan di masyarakat maupun sekolah.
B. Deskripsi Pra Siklus
Kondisi pra siklus merupakan kondisi dimana sebelum diterapkan metode praktek langsung untuk memposting tarnsaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Dimana pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, dengan cara guru ceramah didepan kelas untuk menyampaiakan materi pelajaran dan siswa memperhatikannya dibelakang. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat menyerap ilmu pelajaran yang disampaiakan. Hal ini berimbas pada nilai akademis yang diperoleh siswa menjadi rendah. Untuk mendapatkan gambaran pada kondisi pra siklus ini maka peneliti melakukan uji kompentesi pada siswa pada bidang studi Akuntansi Keuangan khususnya mengenai meteri pelajaran memposting buku buku besar. Hasil nilai uji kompetensi pada kondisi pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Nilai Uji Kompetensi Pra Siklus
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 4 372 18,83 1975/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 23,70 68,10
3 Cukup 60-69 65 9 585 29,62
4 Kurang ≤59 55 10 550 27,85
Jumlah 29 1975 100 Cukup
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
Tabel IV. Nilai Akademik Siswa Kelas X
NO. NAMA SISWA L/ P Nilai
1 Ariwan P 70
2 Dewi Puji Lestari P 85
3 Dhanang Wijaya K L 70
4 Didit Santoso L 86
5 Evi Purnama Sari P 71
6 Fitri Maryani P 60
7 Fitri Ristiana P 87
8 Fitriyani P 65
9 Heni Nindyawati P 62
10 Herlin Septiyani P 59
11 Ismi Pratiwi P 90
12 Lenny Misalina P 65
13 Mahardika Agustina P 72
14 Maulina Dwi Putri N P 60
15 Muhammad Frediantoro L 61
16 Nanik P 55
17 Neneng Yunanti P 54
18 Nila Puspita Sari P 87
19 Nur Asiah P 58
20 Putri Kurniasari P 63
21 Risna Tiara Dita P 59
22 Sarah Rizky P 60
23 Sherin Elia P 72
24 Sigit Praminto L 61
25 Siska Arum Pratiwiningsih P 57
26 Siti Yulianti P 58
27 Sri Lestari P 70
28 Suci Ramandhani P 63
29 Yanuardi Kusmanto L 80
Sumber: Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Dari hasil uji kompetensi diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 68,10, dimana nilai tersebut masih dibawah standar sehingga perlu ditingkatkan. Peneliti berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerpakan metode baru dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan, yaitu dengan menerpakan metode praktek langsung untuk memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Melalui penerapan metode baru tersebut diharapkan terjadi peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga nilai akademis siswa dapat meningkat pula.
C. Deskripsi Hasil Siklus I
Pada awal tindakan peneliti yang juga berperan sebagai guru pengampu pelajaran meberikan penjelasan pada siswa mengenai penerapan metode pembelajaran yang baru. Diamana siswa akan diajarkan untuk praktek langsung memposting transaksi kedalam buku besar. Sehingga tidak ada perbedaan persepsi salama pelaksanaan pembelajaran.
1. Tindakan Perencanaan
a. Setelah melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai metode baru yang akan diterapkan pada siswa, maka selanjutnya peneliti mempersiapkan materi yang akan di ajarkan kepada siswa yaitu tentang kegiatan memposting ke buku besar.
b. Kemudian peneliti menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan ketika melakukan proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siswa diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan yang dapat dipelajari sewaktu-waktu.
b. Peneliti memberikan penjelasan mengenai matari pelajaran memposting ke dalam buku besar secara rinci pada siswa.
c. Bagi siswa yang belum paham diminta untuk bertanya pada guru.
d. Peneliti menjelaskan alur pembukuan dalam akuntansi keuangan.
e. Peneliti memberikan tugas (uji kompetensi) pada siswa untuk melakukan posting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar.
f. Peneliti melakukan evaluasi bersama siswa terhadap hasil tugas yang telah dikerjakan.
g. Peneliti melakukan diskusi bersama siswa mengenai hasil evaluasi.
3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan penelitian di dalam kelas maka peneliti juga melakukan observasi. Kegiatan observasi untuk mengamati dan mengetahui dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan tindakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Belum dapat menguasai teknik memposting taransaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar dan masih banya kesalahan dalam mengerjakan tugas memposting yang diberikan oleh peneliti.
4. Refleksi
Untuk mengetahui keberhasilan pada siklus I maka peneliti melakukan refleksi. Untuk mengetahui hasil pada siklus I maka dilakukan uji kompetensi pada siswa dimana pada akhir pelajaran siswa diberi tugas untuk dikerjakan. Terdapat peningkatan nilai dalam bidang studi Akuntansi Keuangan dibandingkan dengan kondisi pra siklus.
Tabel 4.3 Nilai Uji Kompetensi Siklus I
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 6 558 26,87 2077/29=
2 Baik 70-85 78 8 624 30,04 71,62
3 Cukup 60-69 65 7 455 21,91
4 Kurang ≤59 55 8 440 21,18
Jumlah 29 2077 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
Dari tabel uji kompetensi pada siklus I di atas dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil pra siklus. Nilai uji kompetensi siswa dari 68,10 menjadi 71,62. Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengadakan peningkatan dan perubahan metode pembelajaran Akuntansi Keuangan.
D. Deskripsi Hasil Siklus II
Penerapan metode pembelajaran praktek langsung memposting yang dilakukan oleh peneliti telah berhasil meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Namun peningkatan hasil tersebut belum signifakan sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.
1. Tindakan Perencanaan
Pada siklus II peneliti kembali melakukan peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan. Siklus II diawali dengan menyusun rencana perbaikan yang nantinya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan. Dengan memadukan hasil refleksi daur I dan rencana daur II, diharapkan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memposting. Maka peneliti kembali menyusun rencana perbaikan pembelajaran.
a. Peneliti mempersiapakan materi pembelajaran Akuntansi Keuangan.
b. Peneliti mempersiapakan lembar observasi dan evaluasi untuk mengetahui perubahan dan peningkatan pada siswa.
c. Peneliti mempersiapkan tugas-tugas untuk siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti memberikan penjelaskan mengenai materi pelajaran pada siswa secara mendetail. Selanjutnya peneliti memberikan contoh soal mengenai tahap memposting pada transaksi pembelian dan penjualan sebagai berikut:
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 2 Pebruari 2002, diterima per kas atas penjualan barang dagangan seharga Rp 150.000,00.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 4 Pebruari 2002, dibeli secara tunai peralatan toko seharga Rp 500.000,00 dari UD Supriyadi
Setelah peneliti memberikan contoh tersebut, kemudian bersama-sama peneliti memandu siswa dalam mengerjakannya. Peneliti menulis jawaban dengan cara menggambarkan buku besar di papan tulis sambil menjelaskannya pada siswa, seperti berikut:
Tabel 4.4. Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
2 Peb 2002 Kas 111 150,000 -
Penjualan 401 - 150,000
4 Peb 2002 Pembelian 501 500,000
Kas 111 500,000
Jumlah 650,000 650,000
Tabel 4.5 Buku Besar Kas
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 150,000 - 150,000 -
4 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 (350,000)
Tabel 4.6 Buku Besar Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 - 150,000 - 150,000
Tabel 4.7 Buku Besar Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 - 500,000
Selama peneliti selesai memberikan penjelasan maka siswa baru mencatatnya di buku masing-masing sehingga tidak siswa terbagi konsentrasinya dalam memperhatikan penjelasan peneliti di depan kelas. Selanjutnya siswa di beri tugas untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku besar secara individu. Setelah selasai maka selanjutnya di adakan diskusi dan evaluasi bersama seluruh siswa mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Pada diskusi kali ini diadakan sesi tanya jawab antar peneliti dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam memposting.
3. Observasi
Selama melakukan pembelajaran dengan metode praktek lansung, peneliti melakukan observasi. Pada siklus II ini peneliti pandai memotivasi siswa untuk memperhatikan saat peneliti memberikan penjelasan di depan kelas. Melalui contoh pencatatan transaksi kedalam buku besar yang diberikan oleh peneliti maka siswa lebih memahami teknik memposting yang benar berdasarkan standar yang berlaku. Melalui tes uji kompetensi yang diberikan, menunjukkan siswa dapat praktek secara langsung untuk melakukan posting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku besar.
4. Refleksi
Perubahan yang dilakukan guru dalam penyampaian pelajaran telah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan posting ke dalam buku besar. Siswa mulai memahami cara melakukan pencatatan dengan benar. Sehingga nilai siswa dalam uji kompetensi mengalami peningkatan semula pada siklus I sebesar 71,62 menjadi 74,31. Peningkatan ini merupakan bukti efetifitas penerapan metode praktek langsung pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Tabel 4.8 Nilai Uji Kompetensi Siklus II
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 9 837 38,84 2155/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 21,72 74,31
3 Cukup 60-69 65 8 520 24,13
4 Kurang ≤59 55 6 330 15,31
Jumlah 29 2155 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
E. Deskripsi Hasil Siklus III
Peningkatan hasil pada siklus II belum menunjukkan hasil yang maksimal sehingga penelitian dilanjutkan kembali pada siklus III. Pada siklus III ini peneliti kembali melakukan perbaikan dalam pembelajaran dengan memberikan berbagai tugas tambahan pada siswa.
1. Tindakan Perencanaan
Peneliti kembali menyusun rencana perbaikan pada pelaksanan tindakan agar doperoleh hasil yang maksimal. Peneliti mempersiapkan beberapa sarana prasarana pendukung pembelajaran dan tugas yang akan diberikan pada siswa. Secara lebih rinci perencanaan yang disusun peneliti adalah:
a. Mempersiapkan materi pelajaran tentang memposting dan buku besar
b. Mempersiapkan OHP yang digunakan untuk penyampaian materi pelajaran.
c. Mempersiapkan buku catatan untuk observasi tentang peningkatan hasil.
d. Mempersiapkan tugas rumah dan tugas di sekolah bagi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan selesai di persiapan maka selanjutnya dilaksanakan pembelajaran di kelas. Di awali dengan penjelasan materi secara lengkap oleh peneliti dengan menggunakan media pendukung OHP. Peneliti menjelakskan berbagai macam transaksi pembelian dan penjualan yaitu secara kredit dan tunai. Siswa dapat memperhatihan slide buku besar yang ditunjukkan oleh peneliti melalui OHP. Pada saat menjelaskan materi, peneliti kembali memberikan cotoh soal mengenai teknik memposting.
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 4 April 2003 diterima kas atas penjualan barang dagangan sebesar Rp 700.000.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 10 April 2003 di beli secara kredit peralatan kantor dari UD. Rejeki seharga Rp 400.000, dengan uang muka Rp 250.000.
Tabel 4.9 Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
4 April 2003 Kas 111 700,000 -
Penjualan 401 - 700,000
10 April 2003 Pembelian 501 150,000
Utang pada UD Rejeki 212 150,000
Jumlah 850,000 850,000
Tabel 4.10 Buku Besar Kas
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 700,000 - 700,000 -
Tabel 4.11 Buku Besar Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 - 700,000 700,000
Tabel 4.12 Buku Besar Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000 -
Tabel 4.13 Buku Besar Utang
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000
Setelah penjelas dari peneliti telah selesai, maka selanjutnya peneliti memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan yaitu melakukan posting ke dalam buku besar pada soal-soal transaksi yang telah diberikan. Di akhir pertemuan siswa diberi pekerjaan rumah untuk mengerjakan tugas yang sama namun dengan soal-sola yang berbeda.
Peneliti kembali melakukan diskusi dengan siswa mengenai tugas-tugas yang telah dikerjakan tersebut kemudian mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
3. Observasi
Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan OHP telah menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan peneliti. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, semua juga mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan selanjutnya. Melalui kegiatan diskusi diakhir pelajaran maka dapat di ketahui siswa yang belum paham dan siswa yang belum memahami teknik-teknik memposting. Bagi siswa yang kurang paham maka diberi penjelasan lebih oleh peneliti.
4. Refleksi
Melalui penggunaan media pendidikan berupa OHP pada penyampaian materi dan pemberian tugas di sekolah serta penerapan metode praktek langsung untuk memposting transaksi ke dalam buku besar maka dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa mengenai teknik memposting yang benar. Nilai uji kompetensi pada siklus III juga mengalami peningkatan, dimana peningkatan tersebut merupakan hasil yang paling maksimal bila dibandingkan dengan hasil pada siklus sebelumnya yaitu sebesar 80,38, dimana sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang baik.
Tabel IV.6 Nilai Uji Kompetensi Siklus III
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 12 1116 47,88 2331/29=
2 Baik 70-85 78 10 780 33,46 80,38
3 Cukup 60-69 65 5 325 13,94
4 Kurang ≤59 55 2 110 4,72
Jumlah 29 2331 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
F. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Pada bagian ini akan membandingkan hasil yang diperoleh pada setiap siklus. Pada kondisi pra siklus pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional sehingga belum diterapkan metode praktek langsung untuk memposting tarnsaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat menyerap ilmu pelajaran yang disampaikan dan tidak memahami tentang teknik memposting yang tepat. Kemampuan pada siswa yang kurang menyebabkan perolehan nilai pada uji kompetensi menjadi minim yaitu sebesar 68,10. Berdasarkan nilai interval yang dibuat peneliti maka nilai tersebut tergolong cukup. Siswa yang memperoleh nilai antara 86-100 belum ada.
Untuk mengatasi kendala tersebut maka peneliti melakukan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode praktek langsung memposting pada buku besar. Pada siklus I siswa diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan, peneliti memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran kemudian memberikan tugas pada siswa. Hasil uji kompetensi pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,62, dimana siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak enam orang dan tergolong dalam kategori baik. Peneliti kembali magadakan perubahan pada siklus II dengan memberikan contoh-contoh soal mengenai teknik memposting pada siswa. Sehingga siswa lebih memahami cara memposting ke buku besar. Hal ini di tunjukkan pada perolehan hasil uji kompetensi pada siklus II menjadi 74,31. Siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak sembilan orang.
Peningkatan hasil yang maksimal diperoleh pada siklus III yaitu sebesar 80,38, dimana siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak dua belas orang dari 29 siswa. Peningkatan ini diperoleh setelah peneliti menggunakan OHP sebagai sarana pengajaran dan memberikan tugas rumah pada siswa.
Tabel 4.15 Peningkatan Nilai per Siklus
Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Uji Kompetensi 68,10 71,62 74,31 80,38
G. Kesimpulan dan Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Terlebih saat peneliti menggunakan OHP untuk menyampaiakn materi pelajaran, siswa terlihat memperhatikan dengan seksama setiap informasi yang diberikan oleh peneliti. Siswa juga rajin mengerjakan soal-soal yang diberikan, mereka dengan serius mengerjakannya dengan baik. Semua siswa juga mengerjakan PR yang di berikan dan megumpulkannya pada pertemuan selanjutnya. Peningkatan hasil yang terjadi pada setiap siklus menunjukkan bahwa metode praktek langsung memposting ke dalam buku besar efektif untuk diterpakan pada penyampaian pembelajaran Akuntansi Keuangan hususnya pada materi pokok memposting transaksi pembelian dan penjualan ke buku besar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan di atas dan observasi di lapangan maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian ini bahwa:
Peneliti menerapakan metode praktek langsung memposting transaksi pembelian dan penjualan pada pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa. Metode tersebut dilaksanakan dengan memberikan contoh-contoh soal pada siswa mengenai teknik memposting. Selanjutnya siswa di beri tugas untuk dikerjakan. Melalui penerapan metode tersebut telah terbukti meningkatkan efektifitas pembelajaran dan meningkatkan nilai uji kompetensi siswa. Sehingga metode tersebut tepat untuk diterapkan pada pembelajaran Akuntansi Keuangan khususnya pada penyampaian materi pelajaran memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar.
B. Implikasi
Para guru perlu melakukan perubahan pada cara mengajar mereka yang masih tradisional dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan tepat bagi siswa. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian ini dimana terjadi peningkatan yang signifikan setelah guru menerpakan metode pembelajaran yang tepat bagi siswa. Guru juga harus dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik, memberikan yang esensial dengan cara yang menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para siswanya untuk rajin belajar. Perbaikan dalam pembelajaran di harapkan dapat meningkatkan nilai akademis dan prestasi siswa dalam berbagai bidang studi sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan warga negaranya dapat tercapai.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan saran bagi guru lain, siswa dan pihak-pihak yang terkai dalam bidang pendidikan bahwa:
1. Para guru Akuntansi Keuangan di sekoalah lain dapat menerpakan metode praktek langsung pada penyampaian materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar, karena telah terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai teknik memposting.
2. Pihak sekolah perlu melakukan Benchmarking terhadap sekolah lain yang lebih unggul dan organisasi lain (KKKS dan KKG) agar mengetahui perkembangan pendidikkan dan penerapan metode pembelajaran yan tepat bagi anak didiknya, sehingga dapat menjadi sekolah unggulan (Sekolah Bertaraf Internasional).
3. Bagi masyarakat, agar sering memberikan perhatian dan masukan bagi sekolah-sekolah mengenai profesionalisme tenaga pendidiknya dan pelayanan yang di berikan agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUTAKA
Bloom, Benyamin, S. 1974. Taxonomy of Educational Objectives. New York: David, Mc. Coy, Inc.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Profil Kemampuan Guru Sekolah Lanjutan, Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Jurusan PPB-IKIP Bandung. 1986. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung.
Miles B. Matthew dan Huberman A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya
Natawidjaja, Rochman. 1996. Pokok-pokok Pikiran mengenai Penelitian Keias, Makalah. Jakarta: Ditjen Dikti Dikbud.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudibyo dkk. 2002. Prinsip Prinsip Akuntansi Untuk SMU/ Sederajat. Bogor: Yudistira.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sumantri, Hendi. 2000. Akuntansi Keuangan SMK. Bandung: Amriko.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS Press.
Suyoto. 1996. Akuntansi Keuangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Bisnis dan Manajemen. Bandung: Titian Ilmu.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan program studi Akuntansi Keungan khususunya untuk siswa SMK bertujuan agar siswa memiliki kemampuan teknis pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum (kurikulum SMK 1994/GBPP).
PIlmu akuntansi bertujuan untuk membekali siswa SMA/ sederajad dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, prosedur akuntansi yang benar dan benar bagi kehidupan mereka (Sudibyo, 2002:2).
Pembelajaran akuntansi bagi siswa SMA/ sederajad meliputi pengertian dasar dan siklus akuntansi koperasi, metode kuantitatif dalam akuntansi dan keterampilan akuntansi. Agar akuntansi menjadi pelajaran yang menarik dan diminati siswa, maka diharapkan guru dapat memilih kegiatan belajar mengajar yang sebanyak mungkin melibatkan siswa agar dapat belajar secara aktif secara fisik, mental maupun sosial demi peningkatan mutu hasil belajar.
Pada penyusunan laporan keuagangan di segala sektor, perlu adanya ketertiban dalam manajemen usaha dan administrasi pembukuan/ sistem akuntansi dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuagangan, sehingga pembelajaran Akuntansi Keuangan badi siswa didik sangat dibutuhkan. Agar setelah mereka selesai dalam menempuh pendidikannya, mereka dapat menerpakan ilmu akuntansi dengan benar kedalam dunia kerja. Adapun transaksi utama dalam kegiatan akuntansi keungan adalah transaksi pembelian dan penjualan. Kedua transaksi tersebut sering dilakukan pada segala jenis usaha, sehingga pencatatannya memerlukan ketelitian untuk mengurangi kesalahan yang fatal dalam pencatatan. Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka dalam proses pencatatan harus dilakukan beberapa hal seperti: 1) setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan, 2) setiap pembukuan harus didasarkan atas satu bukti pembukuan yang sah, 3) semua bukti pembukuan harus disimpan secara teratur dan aman.
Berdasarkan latar belakang masalah permasalahan yang telah dijelaskan diatas tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan judul ”Peningkatan Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Metode Praktek Langsung Memposting Buku Besar Transaksi Pembelian dan penjualan di kelas X Akuntasi SMK Dian Kartika Semarang Tahun Pelajaran 2008/ 2009”.
B. Identifikasi Masalah
Pada identifikasi masalah dalam penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menggunakan metode praktek langsung pada siswa untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian pada buku besar. Pada siswa di kelas tersebut mengalami beberapa kendala dalam menerima pembelajaran Akuntansi Keuangan, dimana masih banyak siswa belum memahami proses memposting transaksi penjualan dan pembelian yang didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan. Siswa belum memahami siklus pencatatan dalam akuntansi. Hal ini berimbas pada nilai akademik dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan masih minim. Penulisan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi berbagai permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat preventif guna kebaikan bersama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menigkatkan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa kajian khusus yang disesuaikan dengan judul penelitian untuk menunjukkan batasan analisis yang dilakukan oleh peneliti. Dilakukan pembatasan masalah agar hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pemahaman siswa dalam memposting transaksi ke dalam buku besar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di batasi dalam skala mikro yaitu pada siswa kelas X Akuntasi di SMK Dian Kartika Semarang pada pembelajaran akuntansi keuangan dengan menerapkan metode praktek langsung. Melalui pembatasan masalah ini diharapkan penelitian ini fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan peneliti dan tidak melebar kedalam disiplin ilmu lainnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1. Bagaimanakah pelaksanaan peningkatan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika Semarang?
2. Bagaimanakah pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang?
3. Bagaimanakah sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
4. Bagaimanakah peningkatan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Penelitian ini lebih memfokuskan kajiannya pada penemuan fakta dan kenyataan di lapangan. Kemajuan sebuah institusi pendidikan ditentukan oleh peran serta warga sekolah dalam mengambkan sistem pendidikan yang ada dan pengaturan sumber daya manusia. Secara lebih rinci lagi tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
2. Meningkatkan pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
3. Meningkatkan peran serta dan antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
4. Meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan melalui metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Harapan penulis setelah penelitian ini terselesaikan adalah adanya peningkatan dalam proses pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikutinya. Tentu saja peneliti berharap hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya metode praktek langsung memposting pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Secara umum, manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian ini selesai adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam meningkatkan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa SMK/ sederajat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memposting transaksi keuangan kedalam buku besar .
c. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada dinas pendidikan terkait secara umum dan memberikan pemahaman kepada guru pendidikan Akuntansi Keuangan mengenai strategi yang paling tepat diterpkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
d. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran serta pengalaman praktis dalam penelitian mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa didik.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapakn model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek memposting ke dalam buku besar yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
c. Sebagai gambaran bagi dinas pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah berurutan dalam pencatatan kejadian akuntansi dari waktu terjadinya transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan (Sudibyo, 2002:22). Siklus akuntansi secara lebih lengkap terdiri dari:
a. Pencatatan ayat-ayat jurnal.
b. Membukukan ke buku besar.
c. Menyusun neraca percobaan.
d. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
e. Menyusun laporan keuangan.
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi
Keterangan:
a. Dokumen dicatat dalam buku jurnal untuk setiap transaksi kemudian juga dicatat dalam buku pembantu/ buku tambahan. Pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku jurnal disebut menjurnal, pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku pembantu disebut memposting.
b. Dari buku jurnal, setiap periode direkap (di posting) ke dalam buku besar sesuai dengan akun masing-masing.
c. Fungsi buku pembantu adalah sebagai alat pengontrol kebenaran jurnal dalam buku besar. Jumlah saldo dalam buku besar untuk setiap akun harus sama dengan jumlah keseluruhan saldo buku pembantu/ buku tambahan untuk akun yang bersangkutan.
d. Pada setiap akhir periode (akhir tahun), saldo-saldo dalam buku besar dimaksukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja merupakan saldo-saldo buku besar dalam bentuk daftar. Setelah di adjusment (penyesuaian) maka kertas kerja dapat disusun ke dalam neraca dan laporan laba-rugi. Neraca berisi elemen-elemen aktiva kewjiban dan ekuitas. Laporan laba rugi berisi elemen-elemen pendapatan/ penghasilan dan biaya.
2. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi
Sebuah badan usaha pasti banyak melakukan transaksi usaha yang kesemuanya harus didukung dengan bukti-bukti yang sah. Oleh sebab itu, bukti pembukuan merupakan dokumen penting dalam transaksi yang dilakukan badan usaha tersebut (Hendi, 2000:6). Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan.
b. Setiap pembukuan harus didasarkan atas suatu bukti pembukuan yang sah.
c. Semua bukti pembukuan haru s disimpan secara teratur dan aman.
Terdapat beberapa macam bukti-bukti pembukuan dalam akuntansi yang digunakan dalam setiap jenis transaksi yang dilakukan, yaitu:
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas (KM= kas masuk) digunakan untuk setiap jenis transaksi penerimaan uang seperti:
1) Penjualan tunai.
2) Debitur membayar uangnya.
3) Penerimaan sumbangan berupa tunai.
4) Penerimaan unag dari bank.
5) Bank membayar bunga simpanan/ deposito.
6) Penerimaan komisi.
b. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas (KK= kas keluar) di gunakan untuk setiap jenis transaksi pengeluaran uang tunai, seperti:
a. Pembelian barang dan bahan.
b. Pembayaran ongkos-ongkos
c. Pembayaran gaji.
d. Pembayaran utang
e. Pembayaran bunga bank.
c. Bukti Pembelian
Bukti pembelian di gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga untuk di jual kembali oleh koperasi. Bukti pembelian berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan tembusan, setiap lembaran tersebut di beri nomor berurutan (Suyoto: 1996:8).
d. Bukti Penjualan
Bukti penjualan (faktur) di gunakan untuk mencatat setiuap transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang kepada pihak ketiga. Bukti penjualan berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan sejumlah tembusan yang setiap lembarnya di beri nomor berurutan.
3. Buku Besar
Kegiatan memposting buku besar adalah kegiatan mencatat dari dokumen transaksi-transaksi yang telah dilakukan ke dalam buku besar yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan. Sudibyo (2002:30) menjelaskan bahwa di dalam buku besar terdapat penggolongan kode akun dan nama akun, seperti berikut:
a. Aktiva Lancar
Aktiva adalah sumber ekonomi yang di harapakan dapat memberi manfaat bagi pemilik usaha meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar meliputi: 1) Kas, 2) Bank, 3) Piutang, 4)Perlengkapan, 5) Persediaan barang dagang, 6) Pendapatan yang di terima, 7) Beban yang di bayar dimuka. Sedangkan aktiva tetap adalah sumber ekonomi yang tidak bergerak meliputi: 1) Peralatan, 2) Akumulasi penyusutan perlatan, 3)Kendaraan, 4)Akumulasi penyusutan kendaraan, 5) Gedung, dan 6) Akumulasi penyusutan gedung.
b. Kewajiban
Kewajiban diartikan besarnya kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi sesuatu jumlah atau melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain jika telah jatuh tempo yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar meliputi: 1) utang, 2) Pendapatan diterima di muka. Sedangkan kewajiban jangka panjang meliputi: 1) Kredit modal kerja, dan 2) kredit investasi kecil.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sumber permodalan dari suatu perusahaan, baik dari pemilik maupun kreditor sehingga berhak atas kekayaan perusahaan. Ekuitas meliputi: 1) Simpanan usaha, dan 2) Modal donasi.
d. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh selama menjalankan usaha antara lain: 1)Penjualan, 2) Pendapatan bunga, dan 3)Pendapatan komisi.
e. Beban
Beban adalah biaya yang harus ditanggung selama mnejalankan usaha meliputi: 1) Beban pembelaian, 2) Beban pemakaian perlatan, 3) Beban penyusutan peralatan, 4) Beban penyusutan kendaraan, 5) Beban penyusutan gedung, 6) Beban listrik dan telepon, 7) Beban honor pegawai.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Perry Denburg, Mleke Brelekmans, Jack Levy dan Theo Wubels pada tahun 2006 tentang penilaian dan pengembagnan kualitas perilaku interpersonal guru menyatakan bahwa peningkatan kulitas interpersonal guru di sekolah terkait pula akreditasi dan kepentingan sekolah dalam memberikan beberapa informasi penting mengenai kualitas pelajaran dan pembelajaran yang telah berlangsung pada kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendi Soemantri (1994), dalam ”Peningkatan Mutu Siswa Dalam Memahami Pelajaran Akuntansi Dengan Cara Studi Kasus”. Peneliti memandang siswa perlu dilatih untuk berfikir dalam memahami pelajaran Akuntansi. Karena pelajaran Akuntansi sangat erat hubungannya, dengan pemahaman yang mendalam, dari teori, praktek dan bahasa matematika. Melihat permasalahan demikian, penelitian tindakan kelas ini menitikberatkan pada siswa yang diajak untuk melakukan studi kasus terhadap materi yang diberikan. Kesimpulannya adalah, siswa lebih memahami pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa, mengetahui permasalahan dari awal sampai akhir sehingga mengetahui apa yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menerapkan metode langsung memposting dalam buku besar untuk transaksi penjualan dan pembelian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyusun rencana dalam arti teoritik dan metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan metode penelitian, yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini.
Gambar.2.2. Alur Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan perkiraan yang bersifat sementara mengenai hasil penelitian yang akan diperoleh. Kesimpulan ini dianggap sebagai dugaan-dugaan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang sesungguhnya. Peneliti memperkirakan bahwa hasil penelitian ini adalah:
a. Diduga bahwa pembelajaran akuntansi keuangan di kelas perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
b. Diduga bahwa kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting taransaksi ke buku besar perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
c. Diduga terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga prestasi dan nilai akademik siswa dapat meningkat pula.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Strategi dan Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam penyelenggaraan pendidikan (Wiriaatmaja, 2007: 11). Penelitian tindakan kelas ini mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam kelas, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. PTK ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dimana lebih mengendepankan pada data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif.
Penggunaan penelitian kualitatif didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu, 1) metode kualitatif lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan secara langsung dengan kenyataan ganda, 2) menyesuaikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian, 3) metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Surahmad (2002:5).
Penelitian ini merupakan sebuah aktifitas pengamatan terhadap siswa kelas X Akuntansi dalam lingkungan sekolah di SMK Dian Kartika Semarang, peneliti berinteraksi dengan mereka dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan, berusaha memahami kendala yang dihadapi siswa dalam mengikuti pelajaran dan mencari solusinya.
B. Objek dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SMK Dian Kartika Semarang yang beralamatkan di jalan Muradi Raya No. 25, Desa Kembangarum, Semarang. Penentuan lokasi penelitian ini lebih didasarkan pada kemudahan dalam memperoleh data, dimana peneliti sendiri adalah guru pengampu yang memberikan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa. Sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan langsung dan tidak mengganggu kewajibannya sebagai tenaga pendidik, dimana kedua hal tersebut dapat dilakukan secara bersamaan.
Objek dalam penelitian ini adalah kajian utama dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan partisipasi kolaboratif, dimana peneliti ikut serta dalam aktivitas pembelajaran untuk melakukan penelitian. Objek dalam penelitian yaitu siswa kelas X Akuntasi.
Tabel 3.1. Data Siswa Kelas X Akuntansi SMK Dian Kartika Semarang
Tahun Pelajaran 2008/ 2009
NO. NAMA SISWA L/ P
1 Ariwan P
2 Dewi Puji Lestari P
3 Dhanang Wijaya K L
4 Didit Santoso L
5 Evi Purnama Sari P
6 Fitri Maryani P
7 Fitri Ristiana P
8 Fitriyani P
9 Heni Nindyawati P
10 Herlin Septiyani P
11 Ismi Pratiwi P
12 Lenny Misalina P
13 Mahardika Agustina P
14 Maulina Dwi Putri N P
15 Muhammad Frediantoro L
16 Nanik P
17 Neneng Yunanti P
18 Nila Puspita Sari P
19 Nur Asiah P
20 Putri Kurniasari P
21 Risna Tiara Dita P
22 Sarah Rizky P
23 Sherin Elia P
24 Sigit Praminto L
25 Siska Arum Pratiwiningsih P
26 Siti Yulianti P
27 Sri Lestari P
28 Suci Ramandhani P
29 Yanuardi Kusmanto L
Data SMK Dian Kartika Semarang
C. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa cuplikan hasil wawancara, hasil observasi, dan dokumen-dokumen yang mendukung dalam penelitian seperti catatan-catatan atau dokumen resmi sekolah di SMK Dian Kartika Semarang. Sumber data dari data-data yang diambil adalah lingkup sekolah di SMK Dian Kartika Semarang dan yang menjadi nara sumbernya adalah beberapa orang dari warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa atau warga sekolah yang lainnya sejauh bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Jenis data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Berupa data yang diperoleh secra langsung dari lokasi penelitian yaitu di SMK Dian Kartika Semarang, dengan melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru lain yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan. Data tersebut berupa: data siswa, pelaksanaan pembelajaran, kendala-kendala dalam PBM, nilai siswa, dan peningkatan kemampuan siswa dalam memposting.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan dan literatur yang berhubungan dengan perusahaan termasuk catatan-catatan yang bersumber dari informasi sekolahan seperti sejarah berdirinya sekolahan, profil sekolah, Silabus dan RPP mata pelajaran Akuntansi Keuangan dan nilai akademik siswa.
D. Teknik Pengumpul Data
Untuk memperoleh data-data pendukung agar penelitian memberikan hasil yang diinginkan seperti pada hipotesis penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti menjadi instrumen dalam penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Teknik interaktif yang dilakukan berupa wawancara danobservasi, sedangkan teknik non interaktif berupa pemeriksaan dokumen sekolahan dan studi pustaka.
1. Wawancara
Moleong (2006:44) menjelaskan bahwa kegiatan wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih secara berhadapan langsung agar lebih spesifik. Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran Akuntansi Keuangan pada materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan metode praktek langsung pada Proses Belajar Mengajar.
2. Observasi
Sutopo (2002:64) menjelaskan bahwa metode observasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang diselidiki. Peneliti melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, sehingga dapat mengetahui kondisi yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar Akuntansi Keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan metode praktek langsung pada Proses Belajar Mengajar.
3. Pemeriksaan Data dan Dokumen Sekolah
Pengumpulan data diperoleh dengan memeriksa dokumen sekolah mengenai profil sekolah, data siswa, nilai tes siswa, silabus dan RPP mapel Akuntansi Keuangan.
4. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari buku-buku referensi yang berkaitan dengan mata pelajaran Akuntansi Keuangan dan strategi pembelajaran bagi siswa sehingga diperoleh teori yang kuat sebagai dasar dari masalah yang diteliti dan menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti.
E. Validasi Data
Miles dan Huberman (2002:16) mengemukakan bahwa setelah peneliti melakuklan pengumpulan data dari lapangan maka selanujutnya dianalisis kualitatif-interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan..
1. Reduksi Data
Pada tahap ini data mengalami pengurangan sesuai dengan keperluan penelitian. Data yang dapat mendukung penelitian akan digunakan sedangkan data yang tidak terlalu mendukung atau bahkan tidak mendungkung sama sekali akan dihilangkan. Definisi reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan dari transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Caranya antara lain melalui seleksi data yang ketat menggolongkan dalam pola yang lebih luas.
2. Penyajian Data
Pada tahap ini, peneliti menunjukkan data dan membandingkan antara data-data yang telah terkumpul tersebut dengan data yang sesuai dengan penelitian. Dengan cara ini diharapkan akan mempermudah penarikan kesimpulan, pengambilan verifikasi atau bisa melengkapi data yang masih kurang melalui pengumpulan data tambahan dan reduksi data.
3. Verifikasi Data
Akhirnya, pada tahap ini, peneliti mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukannya dan kemudian data tersebut perlu diverifikasi. Analisis data kualitatif ini merupakan upaya berulang terus menerus dan terjalin hubungn yang saling terkait antara kegiatan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Jika kesimpulan yang diambil masih kurang maka dilakukan pengumpulan data tambahan yang dianalisis melalui rangkaian kegiatan yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut :
Gambar 3.1 Proses Validasi Data
F. Analisis Data
Proses analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat penelitian kualitatif merupakan tahap penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Penelitian kualitatif memandang sekumpulan data yang diperoleh sebagai produk yang di dalamnya sudah terkandung makna yang mempunyi referensi pada nilai dan informasi untuk mendukung penelitian. Kegiatan analisis dalam penelitian kualitatif hanya merupakan rekontruksi dari kontruksi sebelumnya. Metode yang digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik domain, teknik komponensial, dan teknik tema. Analisis domain digunakan untuk mengungkapkan secara umum tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan manajemen partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan. Analisis komponen digunakan untuk mencari secara sistematis atribut-atribut dan komponen-komponen yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan di atas. Analisis ini melibatkan seluruh proses pencarian, proses memilah-milah, dan mengelompokkan dalam satu dimensi kontras tertentu, sehingga akan ditemukan beberapa kontras yang muncul. Sedangkan analisis tema digunakan untuk menemukan tema-tema yang muncul selama proses penelitian berlangsung baik tema-tema yang bersifat eksplisit maupu inplisit tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan pengawas sekolah.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dibutuhkan dalam penelitian agar pelaksanaannya dapat mendatangkan hasil yang positif dan sesuai dengan apa yang dikehendaki yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa. Di harapkan dalam penelitian ini terdapat peningkatan hasil yang bagus yang terlih dalam setiap siklus. Dimana nantinya akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa untuk memposting transaksi penjualan dan pembelaian dalam buku basar pada pembelajaran Akuntansi Keuangan. Hasil akhir yang diperoleh adalah meningkatknya nilai akademis siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan menjadi lebih baik.
Pada penerapan metode baru tidak akan berdampak terlalu banyak, hal ini disebabkan karena perlu adanya adaptasi dan sosialisasi bagi semua elemen yang terlibat di dalamnya seperti guru, siswa dan kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Sehingga diperlukan sosialisasi oleh peneliti kepada pihak-pihak tersebut mengenai metode pembelajaran yang akan diterapkan. Melalui peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan diharapkan akan memberikan perubahan yang positif yang dapat menjadikan sekolahan unggulan. Untuk mengetahui keberhasilan tersebut maka dilakukan evaluasi, wawancara dan tes mengenai ateri yang diajarkan pada objek penelitian dengan nilai interval sebgai berikut:
Tabel 3.2. Interval Hasil Tes Pada Siswa
No. Interval Keterangan
1. 86 - 100 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Amat Baik
2. 70 – 85 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Baik
3. 60-69 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Cukup
4. ≤ 59 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Kurang
H. Prosedur Penelitian
Berkaitan dengan jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif maka prosedur penelitian ini menghasilkan data dengan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1995:3). Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mengungkap serta mencari dan menemukan makna dari hal-hal yang terjadi (Sukamadinata, 2005:60). Data yang dikumpulkan peneliti berupa data verbal dan perilaku subjek penelitian yaitu makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dalam pola-pola amatan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu : 1) Perencanaan (planning), 2) Aksi/ Pelaksanaan tindakan (acting), 3) Observasi (obseving), 4) Refleksi (refleting). Dimana setiap siklus saling berkaitan dan berhubungan, karena hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Diharapkan setiap siklus ada peningkatan yang signifikan mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga hasil akhir akan maksimal. Peneliti mengadakan perubahan dan peningkatan dalam melaksanakan pembelajaran di setiap siklusnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian di SMK Dian Kartika Semarang maka akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai profil SMK Dian Kartika Semarang sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang. SMK Dian Kartika Semarang beralamat di jalan Muradi raya No. 25 Semarang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1990 juga.
SMK Dian Kartika Semarang memiliki gedung sendiri yang bersifat permanen yang dibangun di atas tanah seluas 2210 m2 dengan status tanah hak milik, sedangkan luas bangunan adalah 1563 m2 dengan luas halaman 607 m2. Sekolah ini memiliki 5 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang BK/ BP, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang media, 3 kamar mandi, 1 gudang, dan 3 kantin sekolah.
Seperti sekolah lainnya, SMK Dian Kartika Semarang juga telah menetapkan visi dan misi guna menetapkan arah kebijakan sekolah di masa yang akan datang. Visi sekolah yaitu “Berprestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Berakhlaqulkarimah”, dengan indikatornya antara lain :
1. Prestasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Prestasi dalam peningkatan/ pengembangan SDM pendidikan
3. Prestasi dalam pengembangan fasilitas pendidikan
4. prestasi dalam peningkatan standar kelulusan
5. Prestasi dalam penggalangan pembiayaan pendidikan
Adapun misi yang dimiliki SMK Dian Kartika Semarang, antara lain:
1. Meningkatkan dan mengembangkan kurikulum
2. Meningkatkan dan mengembangkan tenaga kependidikan
3. Meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan
4. Meningkatkan standar kelulusan
5. Meningkatkan penggalangan pembiayaan pendidikan
Dari visi dan misi yang dikemukakan di atas, sasaran yang diharapkan mampu dicapai SMK Dian Kartika Semarang antara lain :
1. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat meraih NUM 5,25.
2. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat diserap ke dunia usaha.
3. Siswa SMK Dian Kartika Semarang selalu menjaga toleransi beragama dalam setiap pergaulan di masyarakat maupun sekolah.
B. Deskripsi Pra Siklus
Kondisi pra siklus merupakan kondisi dimana sebelum diterapkan metode praktek langsung untuk memposting tarnsaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Dimana pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, dengan cara guru ceramah didepan kelas untuk menyampaiakan materi pelajaran dan siswa memperhatikannya dibelakang. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat menyerap ilmu pelajaran yang disampaiakan. Hal ini berimbas pada nilai akademis yang diperoleh siswa menjadi rendah. Untuk mendapatkan gambaran pada kondisi pra siklus ini maka peneliti melakukan uji kompentesi pada siswa pada bidang studi Akuntansi Keuangan khususnya mengenai meteri pelajaran memposting buku buku besar. Hasil nilai uji kompetensi pada kondisi pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Nilai Uji Kompetensi Pra Siklus
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 4 372 18,83 1975/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 23,70 68,10
3 Cukup 60-69 65 9 585 29,62
4 Kurang ≤59 55 10 550 27,85
Jumlah 29 1975 100 Cukup
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
Tabel IV. Nilai Akademik Siswa Kelas X
NO. NAMA SISWA L/ P Nilai
1 Ariwan P 70
2 Dewi Puji Lestari P 85
3 Dhanang Wijaya K L 70
4 Didit Santoso L 86
5 Evi Purnama Sari P 71
6 Fitri Maryani P 60
7 Fitri Ristiana P 87
8 Fitriyani P 65
9 Heni Nindyawati P 62
10 Herlin Septiyani P 59
11 Ismi Pratiwi P 90
12 Lenny Misalina P 65
13 Mahardika Agustina P 72
14 Maulina Dwi Putri N P 60
15 Muhammad Frediantoro L 61
16 Nanik P 55
17 Neneng Yunanti P 54
18 Nila Puspita Sari P 87
19 Nur Asiah P 58
20 Putri Kurniasari P 63
21 Risna Tiara Dita P 59
22 Sarah Rizky P 60
23 Sherin Elia P 72
24 Sigit Praminto L 61
25 Siska Arum Pratiwiningsih P 57
26 Siti Yulianti P 58
27 Sri Lestari P 70
28 Suci Ramandhani P 63
29 Yanuardi Kusmanto L 80
Sumber: Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Dari hasil uji kompetensi diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 68,10, dimana nilai tersebut masih dibawah standar sehingga perlu ditingkatkan. Peneliti berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerpakan metode baru dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan, yaitu dengan menerpakan metode praktek langsung untuk memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Melalui penerapan metode baru tersebut diharapkan terjadi peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga nilai akademis siswa dapat meningkat pula.
C. Deskripsi Hasil Siklus I
Pada awal tindakan peneliti yang juga berperan sebagai guru pengampu pelajaran meberikan penjelasan pada siswa mengenai penerapan metode pembelajaran yang baru. Diamana siswa akan diajarkan untuk praktek langsung memposting transaksi kedalam buku besar. Sehingga tidak ada perbedaan persepsi salama pelaksanaan pembelajaran.
1. Tindakan Perencanaan
a. Setelah melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai metode baru yang akan diterapkan pada siswa, maka selanjutnya peneliti mempersiapkan materi yang akan di ajarkan kepada siswa yaitu tentang kegiatan memposting ke buku besar.
b. Kemudian peneliti menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan ketika melakukan proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siswa diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan yang dapat dipelajari sewaktu-waktu.
b. Peneliti memberikan penjelasan mengenai matari pelajaran memposting ke dalam buku besar secara rinci pada siswa.
c. Bagi siswa yang belum paham diminta untuk bertanya pada guru.
d. Peneliti menjelaskan alur pembukuan dalam akuntansi keuangan.
e. Peneliti memberikan tugas (uji kompetensi) pada siswa untuk melakukan posting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar.
f. Peneliti melakukan evaluasi bersama siswa terhadap hasil tugas yang telah dikerjakan.
g. Peneliti melakukan diskusi bersama siswa mengenai hasil evaluasi.
3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan penelitian di dalam kelas maka peneliti juga melakukan observasi. Kegiatan observasi untuk mengamati dan mengetahui dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan tindakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Belum dapat menguasai teknik memposting taransaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar dan masih banya kesalahan dalam mengerjakan tugas memposting yang diberikan oleh peneliti.
4. Refleksi
Untuk mengetahui keberhasilan pada siklus I maka peneliti melakukan refleksi. Untuk mengetahui hasil pada siklus I maka dilakukan uji kompetensi pada siswa dimana pada akhir pelajaran siswa diberi tugas untuk dikerjakan. Terdapat peningkatan nilai dalam bidang studi Akuntansi Keuangan dibandingkan dengan kondisi pra siklus.
Tabel 4.3 Nilai Uji Kompetensi Siklus I
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 6 558 26,87 2077/29=
2 Baik 70-85 78 8 624 30,04 71,62
3 Cukup 60-69 65 7 455 21,91
4 Kurang ≤59 55 8 440 21,18
Jumlah 29 2077 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
Dari tabel uji kompetensi pada siklus I di atas dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil pra siklus. Nilai uji kompetensi siswa dari 68,10 menjadi 71,62. Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengadakan peningkatan dan perubahan metode pembelajaran Akuntansi Keuangan.
D. Deskripsi Hasil Siklus II
Penerapan metode pembelajaran praktek langsung memposting yang dilakukan oleh peneliti telah berhasil meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Namun peningkatan hasil tersebut belum signifakan sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.
1. Tindakan Perencanaan
Pada siklus II peneliti kembali melakukan peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan. Siklus II diawali dengan menyusun rencana perbaikan yang nantinya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan. Dengan memadukan hasil refleksi daur I dan rencana daur II, diharapkan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memposting. Maka peneliti kembali menyusun rencana perbaikan pembelajaran.
a. Peneliti mempersiapakan materi pembelajaran Akuntansi Keuangan.
b. Peneliti mempersiapakan lembar observasi dan evaluasi untuk mengetahui perubahan dan peningkatan pada siswa.
c. Peneliti mempersiapkan tugas-tugas untuk siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti memberikan penjelaskan mengenai materi pelajaran pada siswa secara mendetail. Selanjutnya peneliti memberikan contoh soal mengenai tahap memposting pada transaksi pembelian dan penjualan sebagai berikut:
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 2 Pebruari 2002, diterima per kas atas penjualan barang dagangan seharga Rp 150.000,00.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 4 Pebruari 2002, dibeli secara tunai peralatan toko seharga Rp 500.000,00 dari UD Supriyadi
Setelah peneliti memberikan contoh tersebut, kemudian bersama-sama peneliti memandu siswa dalam mengerjakannya. Peneliti menulis jawaban dengan cara menggambarkan buku besar di papan tulis sambil menjelaskannya pada siswa, seperti berikut:
Tabel 4.4. Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
2 Peb 2002 Kas 111 150,000 -
Penjualan 401 - 150,000
4 Peb 2002 Pembelian 501 500,000
Kas 111 500,000
Jumlah 650,000 650,000
Tabel 4.5 Buku Besar Kas
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 150,000 - 150,000 -
4 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 (350,000)
Tabel 4.6 Buku Besar Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 - 150,000 - 150,000
Tabel 4.7 Buku Besar Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 - 500,000
Selama peneliti selesai memberikan penjelasan maka siswa baru mencatatnya di buku masing-masing sehingga tidak siswa terbagi konsentrasinya dalam memperhatikan penjelasan peneliti di depan kelas. Selanjutnya siswa di beri tugas untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku besar secara individu. Setelah selasai maka selanjutnya di adakan diskusi dan evaluasi bersama seluruh siswa mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Pada diskusi kali ini diadakan sesi tanya jawab antar peneliti dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam memposting.
3. Observasi
Selama melakukan pembelajaran dengan metode praktek lansung, peneliti melakukan observasi. Pada siklus II ini peneliti pandai memotivasi siswa untuk memperhatikan saat peneliti memberikan penjelasan di depan kelas. Melalui contoh pencatatan transaksi kedalam buku besar yang diberikan oleh peneliti maka siswa lebih memahami teknik memposting yang benar berdasarkan standar yang berlaku. Melalui tes uji kompetensi yang diberikan, menunjukkan siswa dapat praktek secara langsung untuk melakukan posting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku besar.
4. Refleksi
Perubahan yang dilakukan guru dalam penyampaian pelajaran telah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan posting ke dalam buku besar. Siswa mulai memahami cara melakukan pencatatan dengan benar. Sehingga nilai siswa dalam uji kompetensi mengalami peningkatan semula pada siklus I sebesar 71,62 menjadi 74,31. Peningkatan ini merupakan bukti efetifitas penerapan metode praktek langsung pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Tabel 4.8 Nilai Uji Kompetensi Siklus II
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 9 837 38,84 2155/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 21,72 74,31
3 Cukup 60-69 65 8 520 24,13
4 Kurang ≤59 55 6 330 15,31
Jumlah 29 2155 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
E. Deskripsi Hasil Siklus III
Peningkatan hasil pada siklus II belum menunjukkan hasil yang maksimal sehingga penelitian dilanjutkan kembali pada siklus III. Pada siklus III ini peneliti kembali melakukan perbaikan dalam pembelajaran dengan memberikan berbagai tugas tambahan pada siswa.
1. Tindakan Perencanaan
Peneliti kembali menyusun rencana perbaikan pada pelaksanan tindakan agar doperoleh hasil yang maksimal. Peneliti mempersiapkan beberapa sarana prasarana pendukung pembelajaran dan tugas yang akan diberikan pada siswa. Secara lebih rinci perencanaan yang disusun peneliti adalah:
a. Mempersiapkan materi pelajaran tentang memposting dan buku besar
b. Mempersiapkan OHP yang digunakan untuk penyampaian materi pelajaran.
c. Mempersiapkan buku catatan untuk observasi tentang peningkatan hasil.
d. Mempersiapkan tugas rumah dan tugas di sekolah bagi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan selesai di persiapan maka selanjutnya dilaksanakan pembelajaran di kelas. Di awali dengan penjelasan materi secara lengkap oleh peneliti dengan menggunakan media pendukung OHP. Peneliti menjelakskan berbagai macam transaksi pembelian dan penjualan yaitu secara kredit dan tunai. Siswa dapat memperhatihan slide buku besar yang ditunjukkan oleh peneliti melalui OHP. Pada saat menjelaskan materi, peneliti kembali memberikan cotoh soal mengenai teknik memposting.
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 4 April 2003 diterima kas atas penjualan barang dagangan sebesar Rp 700.000.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 10 April 2003 di beli secara kredit peralatan kantor dari UD. Rejeki seharga Rp 400.000, dengan uang muka Rp 250.000.
Tabel 4.9 Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
4 April 2003 Kas 111 700,000 -
Penjualan 401 - 700,000
10 April 2003 Pembelian 501 150,000
Utang pada UD Rejeki 212 150,000
Jumlah 850,000 850,000
Tabel 4.10 Buku Besar Kas
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 700,000 - 700,000 -
Tabel 4.11 Buku Besar Penjualan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 - 700,000 700,000
Tabel 4.12 Buku Besar Pembelian
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000 -
Tabel 4.13 Buku Besar Utang
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000
Setelah penjelas dari peneliti telah selesai, maka selanjutnya peneliti memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan yaitu melakukan posting ke dalam buku besar pada soal-soal transaksi yang telah diberikan. Di akhir pertemuan siswa diberi pekerjaan rumah untuk mengerjakan tugas yang sama namun dengan soal-sola yang berbeda.
Peneliti kembali melakukan diskusi dengan siswa mengenai tugas-tugas yang telah dikerjakan tersebut kemudian mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
3. Observasi
Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan OHP telah menarik perhatian siswa dan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan peneliti. Siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, semua juga mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan selanjutnya. Melalui kegiatan diskusi diakhir pelajaran maka dapat di ketahui siswa yang belum paham dan siswa yang belum memahami teknik-teknik memposting. Bagi siswa yang kurang paham maka diberi penjelasan lebih oleh peneliti.
4. Refleksi
Melalui penggunaan media pendidikan berupa OHP pada penyampaian materi dan pemberian tugas di sekolah serta penerapan metode praktek langsung untuk memposting transaksi ke dalam buku besar maka dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa mengenai teknik memposting yang benar. Nilai uji kompetensi pada siklus III juga mengalami peningkatan, dimana peningkatan tersebut merupakan hasil yang paling maksimal bila dibandingkan dengan hasil pada siklus sebelumnya yaitu sebesar 80,38, dimana sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang baik.
Tabel IV.6 Nilai Uji Kompetensi Siklus III
No Kategori Interval X F F(X) % Ket
1 Amat baik 86-100 93 12 1116 47,88 2331/29=
2 Baik 70-85 78 10 780 33,46 80,38
3 Cukup 60-69 65 5 325 13,94
4 Kurang ≤59 55 2 110 4,72
Jumlah 29 2331 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang
Ket: X : Nilai tengah
F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi
F. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Pada bagian ini akan membandingkan hasil yang diperoleh pada setiap siklus. Pada kondisi pra siklus pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional sehingga belum diterapkan metode praktek langsung untuk memposting tarnsaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat menyerap ilmu pelajaran yang disampaikan dan tidak memahami tentang teknik memposting yang tepat. Kemampuan pada siswa yang kurang menyebabkan perolehan nilai pada uji kompetensi menjadi minim yaitu sebesar 68,10. Berdasarkan nilai interval yang dibuat peneliti maka nilai tersebut tergolong cukup. Siswa yang memperoleh nilai antara 86-100 belum ada.
Untuk mengatasi kendala tersebut maka peneliti melakukan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode praktek langsung memposting pada buku besar. Pada siklus I siswa diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan, peneliti memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran kemudian memberikan tugas pada siswa. Hasil uji kompetensi pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,62, dimana siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak enam orang dan tergolong dalam kategori baik. Peneliti kembali magadakan perubahan pada siklus II dengan memberikan contoh-contoh soal mengenai teknik memposting pada siswa. Sehingga siswa lebih memahami cara memposting ke buku besar. Hal ini di tunjukkan pada perolehan hasil uji kompetensi pada siklus II menjadi 74,31. Siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak sembilan orang.
Peningkatan hasil yang maksimal diperoleh pada siklus III yaitu sebesar 80,38, dimana siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak dua belas orang dari 29 siswa. Peningkatan ini diperoleh setelah peneliti menggunakan OHP sebagai sarana pengajaran dan memberikan tugas rumah pada siswa.
Tabel 4.15 Peningkatan Nilai per Siklus
Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Uji Kompetensi 68,10 71,62 74,31 80,38
G. Kesimpulan dan Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Terlebih saat peneliti menggunakan OHP untuk menyampaiakn materi pelajaran, siswa terlihat memperhatikan dengan seksama setiap informasi yang diberikan oleh peneliti. Siswa juga rajin mengerjakan soal-soal yang diberikan, mereka dengan serius mengerjakannya dengan baik. Semua siswa juga mengerjakan PR yang di berikan dan megumpulkannya pada pertemuan selanjutnya. Peningkatan hasil yang terjadi pada setiap siklus menunjukkan bahwa metode praktek langsung memposting ke dalam buku besar efektif untuk diterpakan pada penyampaian pembelajaran Akuntansi Keuangan hususnya pada materi pokok memposting transaksi pembelian dan penjualan ke buku besar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan di atas dan observasi di lapangan maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian ini bahwa:
Peneliti menerapakan metode praktek langsung memposting transaksi pembelian dan penjualan pada pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa. Metode tersebut dilaksanakan dengan memberikan contoh-contoh soal pada siswa mengenai teknik memposting. Selanjutnya siswa di beri tugas untuk dikerjakan. Melalui penerapan metode tersebut telah terbukti meningkatkan efektifitas pembelajaran dan meningkatkan nilai uji kompetensi siswa. Sehingga metode tersebut tepat untuk diterapkan pada pembelajaran Akuntansi Keuangan khususnya pada penyampaian materi pelajaran memposting transaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar.
B. Implikasi
Para guru perlu melakukan perubahan pada cara mengajar mereka yang masih tradisional dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan tepat bagi siswa. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian ini dimana terjadi peningkatan yang signifikan setelah guru menerpakan metode pembelajaran yang tepat bagi siswa. Guru juga harus dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik, memberikan yang esensial dengan cara yang menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para siswanya untuk rajin belajar. Perbaikan dalam pembelajaran di harapkan dapat meningkatkan nilai akademis dan prestasi siswa dalam berbagai bidang studi sehingga tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan warga negaranya dapat tercapai.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan saran bagi guru lain, siswa dan pihak-pihak yang terkai dalam bidang pendidikan bahwa:
1. Para guru Akuntansi Keuangan di sekoalah lain dapat menerpakan metode praktek langsung pada penyampaian materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar, karena telah terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai teknik memposting.
2. Pihak sekolah perlu melakukan Benchmarking terhadap sekolah lain yang lebih unggul dan organisasi lain (KKKS dan KKG) agar mengetahui perkembangan pendidikkan dan penerapan metode pembelajaran yan tepat bagi anak didiknya, sehingga dapat menjadi sekolah unggulan (Sekolah Bertaraf Internasional).
3. Bagi masyarakat, agar sering memberikan perhatian dan masukan bagi sekolah-sekolah mengenai profesionalisme tenaga pendidiknya dan pelayanan yang di berikan agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUTAKA
Bloom, Benyamin, S. 1974. Taxonomy of Educational Objectives. New York: David, Mc. Coy, Inc.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Profil Kemampuan Guru Sekolah Lanjutan, Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Jurusan PPB-IKIP Bandung. 1986. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung.
Miles B. Matthew dan Huberman A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya
Natawidjaja, Rochman. 1996. Pokok-pokok Pikiran mengenai Penelitian Keias, Makalah. Jakarta: Ditjen Dikti Dikbud.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudibyo dkk. 2002. Prinsip Prinsip Akuntansi Untuk SMU/ Sederajat. Bogor: Yudistira.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sumantri, Hendi. 2000. Akuntansi Keuangan SMK. Bandung: Amriko.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS Press.
Suyoto. 1996. Akuntansi Keuangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Bisnis dan Manajemen. Bandung: Titian Ilmu.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar