SELAMAT DATANG DI BLOG ANJAR SETIO PURNOMO, S.Pd.

Kamis, 28 Juni 2012

PTK Skripsi Bahasa Indonesia I


LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA REALITA PADA
SISWA KELAS XI DI SMAN 1 SAPE KABUPATEN BIMA
TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
TIM PENYUSUN :
NURJANAH ( Ketua Tim Peneliti )
Dra. SRI SUHADAH ( Anggota Tim Peneliti )
SMA NEGERI 1 SAPE
2008
Lembar Pengesahan
A. Judul Penelitian : Perbedaan Kemampuan Menulis Wacana Menggunakan Media
Gambar Dengan Media Realita Pada Siswa Kelas XI Di SMAN 1
Sape Kabupaten Bima Tahun pelajaran 2007 / 2008
B. Peneliti :
1. Ketua Peneliti :
a. Nama : Nurjanah
b. Nip. : 131 773 378
c. Unit Kerja : SMAN 1 Sape
d. Alamat : Desa Rasabou Kecamatan Sape Kab. Bima
2. Anggota Peneliti :
a. Nama : Dra Sri Suhadah
b. Nip. : 132129187
c. Unit Kerja : SMAN 1 Sape
d. Alamat : Desa Sari Kecamatan Sape Kab. Bima
Sape,
Pembimbing Peneliti
Junaidy Nurjanah
Nip.131842252 Nip. 131 773 378
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. H. Adhamuddin HA
Nip. 130 608 708
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan HidayahNya sehingga penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Perbedaan Kemampuan Menulis Wacana Menggunakan Media Gambar Dengan Media Realita Pada Siswa Kelas XI Di SMAN 1 Sape Kabupaten Bima Tahun pelajaran 2007 / 2008 dapat penbulis selesaikan.
Kegiatan penyusunan PTK ini terlaksana dengan baik karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang banyak membantu penulisan PTK ini terutama kepada :
1. Drs. H. Adhamuddin HA selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Sape
2. Junaidy, selaku pembimbing
3. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan sehingga PTK ini dapat diselesaikan.
Akhirnya dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa PTK ini memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna penulisan yang lebih baik di masa datang. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Sape,
Penulis
Halaman
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
ABSTRAK…………………………………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………….
1.2 . Rumusan Masalah………………………………………………………
1.3 . Tujuan Penelitian………………………………………………………..
1.4 Manfaat Penlitian ………………………………………………………
BAB II ………………………………………………………………………
2.1 Konsep dasar ……………………………………………………………
2.2 Media Pengajaran ……………………………………………………….
2.3 Hasil Pembelajaran……………………………………………………..
BAB III……………………………………………………………………..
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian ………………………………….
3.2 Metode Pengumpulan Data ……………………………………………
3.3 Metode Analisa Data ………………………………………………….
BAB IV …………………………………………………………………….
4.1 Pembelajaran Menggunakan media Gambar ………………………….
4.2 Hasil evaluasi pembelajaran menulis wacana menggunakan metode
Realita ………………………………………………………………..
4.3 Perbedaan Kemampuan menulis wacana menggunakan media
gambar dengan media realita …………………………………………
BAB V …………………………………………………………………….
5. 1 Simpulan ……………………………………………………………...
5. 2 Saran-Saran ………………………………………………………….
Daftar Pustaka ……………………………………………………………
ABSTRAK
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS XI
DI SMAN 1 SAPE KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008
OLEH :
NURJANAH, 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dan media realita pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sape kabupaten Bima tahun pelajaran 12007-2008 serta untuk mengetahui manakah yang lebih efektif dari kedua media tersebut setelah sisw mengikuti pembelajaran menulis wacana
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 sape kabupaten Bima sebanyak 30 siswa yang merupakan repsentatif secara proporsional dari siswa yang berjumlah 480 orang
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa perbedaan kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dan media realita adalah sebagai berikut :
  1. Secara individual kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar yang tergolong tinggi sebanyak 86, 67 % dan yang tergolong sedang sebanyak 13,33 % dengan indeks prestasi kelompok 74,3 termasuk dalam kategori normal
  2. Kemampuan menulis wacana menggunakan media realita secara individual mencapai kemampuan tinggi sebanyak 53,33 % dan yang tergolong sedang sebanyak 46,67 % dengan indek prestasi kelompok 65,6 termasuk kategori normal
  3. Berdasarkan indeks prestasi kelompok kedua kemampuan tersebut secara umum tidak berbeda
  4. Dari kedua media yang digunakan lebih efektif menggunakan media gambar karena secara individual kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dengan kemampuan tinggi sebanyak 86, 67 % sedangkan media realita dengan kemampuan tinggi hanya sekitar 53, 33 %.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan. Bahasa sebagai milik manusia menjadi salah satu cirri pembeda antara manusia dengan mahluk lainnya (Tarigan, 1986 : 4 ). Dari pernyataan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan, bahasa merupakan pembeda dengan mahluk lainnya, bahkan dengan bahasa dapat menunjukkan bangsa seseorang.
Di dalam Bahasa Indonesia ditemukan sejumlah ragam bahasa. Ragam bahasa merupakan salah satu dari sejumlah variasi dalam pemakaian bahasa. Variasi itu muncul karena pemakaian bahasa memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi ( Sabaryanto, 1994 : 1 ). Dari penjelasan di atas, bahwa bahasa menempati tempat sentral dalam kehidupan. Oleh sebab itu kajian tentang bahasa harus selalu menempatkan kajian tersebut dalam hubungan dengan kehidupan manusia, karena tanpa bahasa, manusia tidak dapat hidup dan tanpa manusia yang hidup tidak akan ada bahasa. Hal ini telah diamanatkan dalam Tap MPR no. IV/MPR/1999, bahwa : 1) meniingkatkan kualitas komunikasi diberbagai bidang menlalui penguasaan dari penyerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global ( Tap MPR : 1999 : 22 ). Dalam rangka mengembangkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi, bangsa yang berkepribadian dan memiliki kesadaran , perlu ditemukan kemampuan masyarakat untuk mengangkat nilai- nilai sosial budaya yang luhur.
Kegiatan tulis menulis pada jaman yang modern dan era globalisasi ini mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menuntut manusia untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya untuk dapat bersosialisasi bersama masyarakat. Kemajuan ini dapat dilihat dari banyaknya buku, surat kabar, tabloid yang beredar di masyarakat. Untuk menghadapi perkembangan ini masyarakat khususnya pasa siswa seharusnya meningkatkan kebiasaan menulis. Menulis sebagai salah satu bentuk ketermpilan berbahasa, merupakan proses yang dilakukan seorang untuk menyampaikan gagasan, ide atau pesan kepada orang lain agar ide, gagasan atau pesan dapat dipahami oleh orang lain.
Agar keterampilan menulis dirasakan baik, salah satunya apabila seorang siswa melakukan latihan dan membuat bentuk-bentuk tulisan karangan. Keterampilan menulis sebuah karangan deskripsi pada siswa SMA berdasarkan penuturan beberapa guru bahasa Indonesia, masih banyak terjadi kesalahan terutama pada bentuk yang lebih mengarah ke bentuk karangan narasi. Selain kesalahan tersebut juga ditemukan kesalahan dalam penggunaan ejaan dan pernggunaan huruf kapital. Kesalahan penggunaan bentuk karangan kemungkinan diakibatkan kekurang pahaman siswa terhadap bentuk-bentuk karangan, kesalahan pada pembelajaran, penggunaan media yang tidak tepat, atau karena kurangnya latihan menulis yang diberikan dan dilakukan oleh siswa. Kemampuan mengarang pada siswa mempunyai hambatan – hambatan yang menyangkut penggunaan bahasa . Masih harus menghadapi ahli-ahli bahasa dan guru-guru bahasa yang menganggap bahwa pers sering meninggalkan kaidah-kaidah yang berlaku ( Purwadmadi 1992 : 2 ).
Pelajaran mengarang dahulu merupakan pelajaran yang sangat pokok. Mulai dari Sekolah dasar, menagrang mendapat perhatian yang sangat besar , tetapi sejak diberlakukannya Ebtanas maka perhatian ini mulai berkurang. Kurangnya perhatian mengarang disebabkan oleh beberapa sumber faktor, misalnya : terpusatnya penyampaian materi untuk persiapan Ebtanas, kurang difokuskannya buku-buku cerita diperpustakaan, buku paket yang isinya kurang bervariasi dan kurang menarik apabila digunakan sebagai bahan penunjang pelajaran mengarang.
Kegiatan berbahasa ada empat keterampilan yang berhubungan erat satu dengan lainnya yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Ke empat keterampilan tersebut, menulis merupakan proses yang paling diwariskan turun temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar dan ketekunan berlatih, kemampuan ini berkaitan erat dengan kemampuan membaca. Pengarang atau penulis harus mengetahui makna yang terkandung pada setiap kata-kata merupakan pembangun pikiran dan pembicara seseorang.
Di lihat dari pengamatan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui sejauh mana efektifitas dua media yang digunakan yaitu media gambar dan media realita dalam menulis wacana pada siswa kelas XI SMAN 1 Sape yang nantinya akan sangat menunjang dalam pengajaran wacana. Oleh karena itu cukup beralasan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian tersebut agar mengetahui sejauh mana dalam membuat wacana dalam proses belajar mengajar dibutuhkan kehadiran du media tersebut, karena dengan dua media tersebut dapat mengatasi kebosanan, bisa menarik perhatian dan embangkitakn motivasi belajar siswa.
Pada dasarnya untuk memacu kreativitas dalam mengembangkan kemampuan menulis diperlukan media yang tepat, penggunaan media yang tepat membuat siswa lebih tertarik akan pelajaran, media dapat mendukung pelajaran mengarang secara keseluruhan. Pelajaran mengarang mengalami hambatan pada variasi media yang belum ada, media yang digunakan hanya papan tulis, dari bahan bacaan saja sehingga secara keseluruhan siswa akan dikurangi apabila guru bisa membuat variasi media yang lain. Pada akhirnya ada siswa tertentu yang kebingungan dalam mengerjakan tugasnya. Hambatan yang lain berupa hasil karangan siswa. Hasil penulisan siswa masih kurang baik, siswa masih dalam mengungkapkan gagasan pada karangan, kurangnya perhatian siswa pada ejaan dan tanda baca. Hal ini dikarenakan siswa tersebut kurang mempunyai informasi yang berkaitan dengan apa yang akan dikarangnya.Hal ini juga yang dilakukan guru, agar siswa dapat mengarang dengan tepat sesuai dengan perintah guru. Permasalahan yang timbul dalam menulis sebuah karangan adalah kurang mendapat porsi yang cukup, sehingga siswa terbiasa dalam menegemukakan secara tertulis tentang gagasan atau ide yang dituangkan oleh siswa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Bagaimanakah perbedaan kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dan media realita pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sape Kabupaten Bima Tahun 2007-2008 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yangdiharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui kemampuan menulis dalam mengajarkan wacana dengan media gambar
2. Ingin mengetahui kemampuan menulis dalam mengajarkan wacana dengan media realita
3. Ingin mengetahui efektifitas dari kedua media yang telah diujicobakan setelah siswa mengikuti pembelajaran menulis wacana.
1.4 Manfaat Penelitian
Suatu penelitian apapun bentuk kegiatannya diharapkan dapat bermanfaat, terutama untuk peneliti maupun untuk orang lain. Kegiatan penulisan ini berorientasi pada pembelajaran untuk itu manfaat yang utama adalah peningkatan hasil belajar.
Manfaat dalam penelitian ini dapat ditinjau secara teoritis, ecara akademis dan manfaat praktis.
  1. Manfaat secara Teoritis
1) Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini, diharapkan bermanfaat sebagai
informasi tambahan bagi para ilmuwan di bidang pendidikan, terutama dalam kaitan
dengan professionalisme guru menggunakan media gambar dan media realita
2) Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini, diharapkan dapat merangsang para
peneliti berikutnya untuk meneliti lebih mendalam mengenai strategi pembelajaran
guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran
dalam penulisan wacana
  1. Manfaat secara akademis
1) Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan input atau
informasi yang berguna bagi SMAN 1 Sape (sekolah) khususnya dan SMA lainnya
pada umumnya tentang pembelajaran penggunaan media gambar dan realita dalam
penulisan wacana.
2) Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini, diharapkan dapat merangsang para
peneliti berikutnya untuk meneliti lebih mendalam mengenai perbedaan penggunaan
media gambar dan media realita dalam penulisan wacana
  1. Manfaat secara Praktis
1) Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya khzanah
ilmu khususnya bagi penulis dalam melengkapi data-data dalam penulisan penelitian
2) Bagi siswa, penelitian ini untuk mengetahui bentuk wacana dan media yang dapat c
mempermudah wacana, siswa terpacu untuk giat belajar dan berlatih menulis. Akhirnya manfaat dari penelitian ini adalah kemampuan siswa menulis wacana akan meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar