BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
4. 1 Pembelajaran menggunakan Media GambarPENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
4. 1. 1 Proses Pembelajaran
a. Proses
Pada penggunaan media gambar langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut :
1). Memasang gambar di papan tulis
2). Siswa mengamati gambar yang terpampang di papan tulis
3). Siswa berlatih menulis wacana dengan memperhatikan wacana yang hidup
4). Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam penulisan wacana
5). Guru meminta tiga orang siswa untuk membacakan hasil karyanya secara
bergantian.
6). Siswa dan guru mendiskusikan hasil karya siswa terutama dari contoh yang
Dibacakan siswa
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, guru memberikan ulangan tentang materi pembelajaran dan memberikan penguatan dengan menyimpulkan materi pembelajaran pada siswa untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan secara tertulis. Pelaksanaan Post test pada penggunaan media gambar, siswa disediakn yang berbeda dengan gambar untuk menulis wacana dari benda yang menyerupai dengan benda pada kegiatan ini yakni berupa pohon yang dikerdilkan (bonsai).
c. Evaluasi
Pengajaran menulis wacana dapat diketahui hasilnya melalui kegiatan evaluasi.
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi harus dilakukan dua
kali, yakni evaluasi pada awal pembelajaran dan evaluasi pada pembelajaran
dilaksanakan serta pada akhir pembelajaran.
4. 2. 1 Hasil evaluasi Pembelajaran Menulis wacana menggunakan media gambar.
Data yang dibahas adalah data yang diperoleh dari populasi sebanyak 30 orang tentang
kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar pada siswa kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2007- 2008. Metode dalam penelitian ini deskriptif komunikatif. Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan hasil dan pembahasan pada table di bawah ini :
Tabel 01. Hasil Test kemampuan menulis wacana siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sape Kabupaten Bima dengan melalui Media gambar.
1. Kata Sifat = 20
2. Kata Umum dan kata khusus = 20
3. Kata Baku dan tidak Baku = 20
4. Perubahan
Makna kata = 20
5. Makna Denotasi dan Konotasi = 20
Sumber Data : Hasil pemeriksaan tes
a. Analisis Data
1. Kemampuan berdasarkan individu
Berdasarkan table di 01 di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar pada siswa kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima sebagai berikut :
a. kemampuan tinggi = 26 orang
b. kemampuan sedang = 4 orang
c. kemampuan rendah = 0 orang
Adapun prosentase kemampuan menulis menggunakan media gambar siswa kelas XI SMAN 1 Sape kabupaten Bima dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100%
Berdasarkan rumus di atas bahwa prosentase masing-masing kategori adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan tinggi = x 100% = 86, 67 %
b. Kemampuan sedang = x 100% = 13, 33 %
Berdasarkan perhitungan rumus di atas dapat dijelaskan bahwa prosentase kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar siswa kelas XI SMAN 1
Sape Kabupaten Bima dikategorikan baik karena dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi dalam menulis wacana dengan menggunakan media gambar adalah sebesar 86,67 %
2. Kemampuan Kelompok
a. Mencari Nilai Rata-rata ( Mean ) :
M =
N = Jumlah Sampel
M = Nilai Rata-rata
Diketahui
N = 30
M1 = = 74, 3
Jadi Nilai Rata-rata M = 74, 3
b. Mencari Indeks Prestasi Kelompok
Dalam analisis statistic, penguasaan yang didapatkan oleh individu biasanya dinyatakan dengan nilai rata-rata ( mean ). Langkah tersebut sebenarnya belum merupakan langkah yang memadai, sebab dengan nilai rata-rata saja, dengan tanpa mengetahui batas skor maksimal yang mungkin bisa dicapai dalam kemampuan menulis wacana tersebut, sehingga belum mempunyai gambaran yang jelas , maka digunakan ukuran IPK sebagai berikut :
IPK = x 100 %
= x 100 %
= 74, 3 %
Berdasarkan analisis data di atas maka dapat diketahui bahwa indeks prestasi kelompok ( IPK ) diperoleh subjek penelitian adalah 74, 3 %. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis wacana pada siswa kelas XI SMAN 1 sape kabupaten Bima memiliki kemampuan normal.
Dengan demikian apabila hasil tersebut merujuk pada criteria penilaian yang telah ditentukan maka nilai tersebut dinyatakan dengan criteria normal karena angka tersebut terletak antara 55 – 74.
Rincian kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
- Apabila siswa memperoleh nilai 0 – 30 : sangat rendah
- Apabila siswa memperoleh nilai 31 – 54 : rendah
- Apabila siswa memperoleh nilai 55 – 74 : Normal
- Apabila siswa memperoleh nilai 75 – 89 : Tinggi
- Apabila siswa memperoleh nilai 90 – 100 : sangat tinggi
Berdasarkan analisis data prosentase kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar yang berkemampuan tinggi sebesar 86, 67 % dikaitkan dengan analisis data indeks prestasi kelompok ( IPK sebesar 74, 3 % dapat dijelaskan bahwa kemampuan menulis wacana dengan menggunakan media gambar pada kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima dikategorikan baik dan secara keseluruhan berkemampuan normal.
c. Evaluasi
Pengajaran menulis wacana dapat diketahui hasilnya melalui kegiatan evaluasi. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi harus dilakukan dua kali yakni evaluasi pad awal pembelajaran dan evaluasi pada akhir pembelajaran.
4. 2. 2 Hasil Evaluasi pembelajarn menulis wacana menggunakan media realita
a. Penyajian Data
Tabel 02 Hasil tes kemampuan menulis wacana siswa kelas XI SMAN 1 Sape kabupaten Bima dengan menggunakan media Realita.
1. Kata Sifat = 20
2. Kata Umum dan kata khusus = 20
3. Kata Baku dan tidak Baku = 20
4. Perubahan
Makna kata = 20
5. Makna Denotasi dan Konotasi = 20
Sumber data : hasil pemeriksaan test
b. Analisis Data
1. Kemampuan berdasarkan individu
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis wacana menggunakan media realita pada siswa kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima sebagai berikut :
a. kemampuan tinggi = 16 orang
b. kemampuan sedang = 14 orang
c. kemampuan rendah = 0 orang
Adapun prosentase kemampuan menulis menggunakan media gambar siswa kelas XI SMAN 1 Sape kabupaten Bima dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100%
Berdasarkan rumus di atas bahwa prosentase masing-masing kategori adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan tinggi = x 100% = 53, 33%
b. Kemampuan sedang = x 100% = 46, 67 %
Berdasarkan perhitungan rumus di atas dapat dijelaskan bahwa prosentase kemampuan menulis wacana menggunakan media realita siswa kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima dikategorikan baik karena dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi dalam menulis wacana dengan menggunakan media gambar adalah sebesar 53,33 %
2. Kemampuan Kelompok
a. Mencari Nilai Rata-rata ( Mean ) :
M =
N = Jumlah Sampel
M = Nilai Rata-rata
Diketahui
N = 30
M1 = = 65,6
Jadi Nilai Rata-rata M = 65,6
b. Mencari Indeks Prestasi Kelompok
Dalam analisis statistic, penguasaan yang didapatkan oleh individu biasanya dinyatakan dengan nilai rata-rata ( mean ). Langkah tersebut sebenarnya belum merupakan langkah yang memadai, sebab dengan nilai rata-rata saja, dengan tanpa mengetahui batas skor maksimal yang mungkin bisa dicapai dalam kemampuan menulis wacana tersebut, sehingga belum mempunyai gambaran yang jelas , maka digunakan ukuran IPK sebagai berikut :
IPK = x 100 %
= x 100 %
= 65,6 %
Berdasarkan analisis data di atas maka dapat diketahui bahwa indeks prestasi kelompok ( IPK ) diperoleh subjek penelitian adalah 65,6 %. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis wacana pada siswa kelas XI SMAN 1 sape kabupaten Bima memiliki kemampuan normal.
Dengan demikian apabila hasil tersebut merujuk pada criteria penilaian yang telah ditentukan maka nilai tersebut dinyatakan dengan criteria normal karena angka tersebut terletak antara 55 – 74.
Rincian kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
- Apabila siswa memperoleh nilai 0 – 30 : sangat rendah
- Apabila siswa memperoleh nilai 31 – 54 : rendah
- Apabila siswa memperoleh nilai 55 – 74 : Normal
- Apabila siswa memperoleh nilai 75 – 89 : Tinggi
- Apabila siswa memperoleh nilai 90 – 100 : sangat tinggi
Berdasarkan analisis data prosentase kemampuan menulis wacana menggunakan media realita yang berkemampuan tinggi sebesar 53,33 % dikaitkan dengan analisis data indeks prestasi kelompok ( IPK) sebesar 65, 6 % dapat dijelaskan bahwa kemampuan menulis wacana dengan
menggunakan media gambar pada kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima dikategorikan baik dan secara keseluruhan berkemampuan normal.
c. Evaluasi
Pengajaran menulis wacana dapat diketahui hasilnya melalui kegiatan evaluasi. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi harus dilakukan dua kali yakni evaluasi pad awal pembelajaran dan evaluasi pada akhir pembelajaran.
4. 3 Perbedan kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dengan media realita pada siswa kelas XI SMAN 1 Sape Kabupaten Bima
No Aspek Gambar Realita
1
2
3 Kemampuan Individu
a. Kemampuan Tinggi
b. Kemampuan sedang
IPK
Kategori
86,67 %
13,33 %
74, 3 %
Tinggi
53, 33 %
46, 67 %
65,6 %
Sedang
BAB V
PENUTUP
5. 1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan kemampuan menulis wacana media gambar dengan media realita pada siswa SMAN 1 Sape kabupaten Bima tahun pelajaran 2007-2008 adalah sebagai berikut :
a. Secara individual kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar yang tergolong tinggi sebanyak 86,67 % dan yang tergolong sedang sebanyak 13, 33 % dengan indeks prestasi kelompok ( IPK ) 74, 3 termasuk kategori normal
b. Kemampuan menulis wacana menggunakan media realita secara individual mencapai kemampuan tinggi sebanyak 53, 33 % dan yang tergolong sedang sebanyak 46,67 % dengan indeks Prestasi Kelompok ( IPK ) 65,6 termasuk kategori normal
c. Berdasarkan indeks prestasi kelompok kedua kemampuan itu secara umum tidak berbeda
d. Dari kedua media yang digunakan lebih efektif menggunakan media gambar karena secara individual kemampuan menulis wacana menggunakan media gambar dengan kemampuan tinggi sebanyak 86,67 % sedangkan media realita dengan kemampuan tinggi hanya sekitar 53,33 %.
5. 2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan :
a. Guru Bahasa Indonesia diharapkan selalu mengikuti perkembangan sastra serta melengkapi diri dengan buku-buku tentang menulis wacana
b. Diharapkan guru memberikan motivasi kepada siswa agar rasa kecintaannya terhadap menulis wacana
c. Kiranya setiap sekolah dapat diharapkan melengkapi dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan pengajaran menulis wacana khususnya di SMA Negeri 1 Sape kabupaten Bima
d. Agar setiap sekolah melengkapi perpustakaan dengan buku sastra dan perpustakaan difungsikan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmini, 1996. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan, Jakarta : Rineka Cipta
Aqib, Zainal, 2002. Profesionalisme guru dalam pembelajaran, Surabaya : Insan Cendekia
Depdikbud, 1994. GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum SLTP, Proyek peningkatan SLTP Bandung : ( induk ) Jawa Barat
Depdiknas RI, 2003. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum, Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah
Djiwandono, Sri esti Wuryani, 2006 Psikologi Pendidikan, Grassindo
Hadi, Soetrisno, 1978 . Metedologi Riset untuk penulisan Paper, Skripsi dan Disertasi, Yayasan Penerbit Universitas Gajah Mada
Hidayat, Kosadi, 1999. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indoensia, Bandung : Trimitra Mandiri
Hadi, madalika, J. 2004. dasar-dasar Kurikulum. Surabaya : SIC
Nurgiyantoro, Burhan, 1996. Penelitian Dalam Pengajaran Bahasa dan sastra, Yogyakarta : BPFE.
Parera Jos Daniel, keberhasilan dan kepenulisan bahasa Indonesia untuk penulis dan penyunting buku pelajaran, Depdiknas 2000
Sugiyono, Pendekatan kuantitatif dan R&D. Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, bandung, 2006
Suharto, karti, 2003. Komunikasi Pembelajaran peningkatan mutu guru dalam kegiatan pembelajaran, Surabaya : SIC
Suharto, karti dkk, 2004. TeknologiPembelajaran Pendekatan system konsepsi dan model Sharp, Evaluasi sumber belajar dan media, Surabaya : SIC
Surakmad, Winarno, 1984. Pengantar penelitian ilmiah dasar metode dan teknik Bandung : Tarsito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar