SELAMAT DATANG DI BLOG ANJAR SETIO PURNOMO, S.Pd.

Jumat, 29 Juni 2012

SKRIPSI OLAHRAGA 1 ( BAB 1 dan 2 )

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan dibahas hal-hal mengenai; (A) Latar Belakang Masalah, (B) Rumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Hipotesis, (E) Kegunaan Penelitian (Signifikasi), (F) Asumsi dan Keterbatasan Penelitian, (G) Ruang Lingkup Penelitian, (H) Definisi Operasional Variabel.

A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh satu regu putera atau puteri yang masing-masing regu terdiri dari 5 (lima) orang pemain. Dimana populasi permainan ini sangat bagus, baik itu didalam maupun diluar negeri. Sehingga cabang olahraga tersebut disetiap event-event resmi baik ditingkat nasional selalu dipertandingkan. Seiring dengan perkembangan yang begitu pesat didaerah kita yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), namun belum bisa diikuti oleh prestasi yang bagus ditingkat nasional. Hal ini disebabkan oleh faktor penguasaan teknik kemampuan fisik, dan yang paling mencolok adalah postur tubuh. Postur tubuh atlit kita dibawah rata-rata tinggi badan para atlit daerah lain. Kekurangan ini akan dapat ditutupi jika para atlit kita memiliki kemampuan melompat yang baik.
Dalam permainan bola basket sudah tentu kita melakukan gerakan melompat, baik saat melakukan rebound (merayah bola). Shooting yang sangat memerlukan kemampuan lompatan yang bagus adalah jump shoot. Jump shoot akan dapat dilakukan dengan baik jika ditunjang oleh latihan dan kemampuan melompat yang baik, sehingga seolah-olah keranjang (ring) tingginya sangat sejajar dengan kita.
Dengan latar belakang di atas penulis tertarik, untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tinggi Lompatan Terhadap Kemampuan Memasukkan Bola Dengan Cara Jump Shoot Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putera Kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah Ada Hubungan Tinggi Lompatan Terhadap Kemampuan Memasukkan Bola Dengan Cara Jump Shoot Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putera Kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari Tahun Pelajaran 2008/2009”.

C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan sudah tentu mempunyai tujuan. Penelitian sebagai kegiatan tentu dengan tujuan akan dapat menjadi pedoman dalam kelangsungan kegiatan penelitian. Karena dalam setiap kegiatan penelitian haruslah dikemukakan tujuan perumusan yang jelas.
Adapun tujuan penelitian adalah ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan tinggi lompatan terhadap kemampuan memasukkan bola dengan cara jump shoot dalam permainan bola basket pada siswa putera kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari Tahun Pelajaran 2008/2009.

D. Hipotesis Penelitian
Suatu pernyataan yang belum sepenuhnya benar atau dugaan yang mungkin terbukti benar, mungkin juga tidak (Sutrisno Hadi 1976. Hal. 349). Sedangkan (Suharsini Arikunto 1992. Hal. 62), berpendapat bahwa hipotesa merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dari kedua pendapat tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa hipotesa adalah kesimpulan yang masih bersifat sementara. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut: Ada Hubungan Tinggi Lompatan Terhadap Kemampuan Memasukkan Bola Dengan Cara Jump Shoot Dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari Tahun Pelajaran 2008/2009.

E. Kegunaan Penelitian (Signifikasi)
Kegunaan atau signifikasi adalah sebagai berikut:
1. Signifikasi Teoritis
Signifikasi teoritis adalah kegunaan bagi keilmuan (Indun. 1986. Hal. 11). Bertolak dari pengertian tersebut, diharapkan informasi yang digali dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan, khususnya olahraga dan hasil penelitian ini juga dapat kiranya berguna bagi para ilmuan pendidikan terutama pada cabang olahraga bola basket.
2. Signifikasi Praktis.
Signifikasi praktis adalah kegunaan bagi pelaksana (Indun. 1986. Hal. 11), dan pengertian tersebut berarti setelah diperolehnya hasil penelitian ini hendaknya dapat berguna bagi pelatih atau pemain olahraga dalam rangka mengembangkan serta meningkatkan prestasi olahraga, khususnya bola basket.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
1) Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar adalah titik tolak logika berpikir dalam penelitian ruang kebenarannya diterima oleh peneliti (M. Subana. 2001. Hal. 73).
a. Asumsi Teoritis
Asumsi teoritis disebut postulat yaitu anggapan yang sudah pasti benar (Indun. 1986. Hal. 21).
1.1. Keadaan atau kondisi fisik yang sehat merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam melakukan suatu kegiatan atau aktifitas.
1.2. Bahwa prestasi olahraga dan perkembangan intelektual anak tergantung pada kemampuan minat dan bakat.
1.3. Prestasi bola basket memerlukan kemampuan otak, teknik dasar, kecepatan, kelincahan, daya tahan dan daya reaksi tubuh.
b. Asumsi Metodik
Penelitian ini dapat terlaksana karena didukung oleh metode penentuan subyek penelitian dengan menggunakan studi populasi, metode pengumpulan data, metode test perbuatan sebagai metode pokok, metode dokumenter sebagai metode pelengkap, sedangkan analisis data menggunakan anlisa statistik product moment.
c. Asumsi Pelaksana
Penelitian ini dapat di laksanakan karena :
1. Datanya jelas
2. Sumber datanya ada
2) Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini terbatas pada apakah ada hubungan tinggi lompatan terhadap kemampuan memasukkan bola dengan cara jump shoot dalam permainan bola basket pada siswa putera kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari tahun pelajaran 2008/2009.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Pada ruang lingkup ini diuraikan hal-hal mengenai; (a) Variabel,
(b) Populasi, (c) Loksi Penelitian.
a. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat : Memasukan bola dengan cara jump shoot
2. Variabel bebas : Tinggi lompatan (vertical jump)
b. Populasi Penelitian
Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari Tahun Pelajaran 2008/2009.
c. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dihalaman sekolah MA Addiinul Qayyim Kapek Gunung Sari.

H. Definisi Operasional Variabel
Untuk tidak terjadinya salah pengertian mengenai istilah-istilah pada variabel yang terkandung dalam judul, maka penulis mengganggap perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian. Adapun istilah-istilah tersebut :
1. Lompatan
Lompatan adalah suatu hasil dan gerakan tubuh keatas sehingga mencapai titik tertentu (TIM. 1988. Hal. 531). Lompatan adalah hal yang sangat penting dalam permainan bola basket. Dalam penelitian ini akan dicari hasil lompatan dan testee dengan teknik vertical jump. Dimana penskornya adalah dengan mengurangi hasil lompatan dengan tinggi. Dengan catatan testee tidak menggunakan alas kaki.
2. Jump Shoot
Jump Shoot adalah suatu tembakan yang dilakukan dengan jarak baik dilakukan dengan jarak dekat maupun jarak jauh dengan posisi keranjang (ring), sehingga seolah-olah keranjang (ring) tingginya sangat sejajar dengan kita. Jump shoot / tembakan sambil melompat sangat membutuhkan kemampuan lompatan yang bagus serta pelakunya. Adapun cara penilaian jump shoot ini adalah dengan memberikan kesempatan pada testee melakukan jump shoot sebanyak 5 kali.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, akan dibahas hal - hal mengenai; A. Sejarah permainan bola basket, B. Faktor Internal dan Eksternal pada Permainan Bola Basket,
C. Lompatan, D. Jump Shoot, dan E. Kerangka Berpikir

A. Sejarah Permainan Bola Basket
Olahraga permainan berkelompok bola basket diciptakan oleh Dr. James Naismith lahir 06 nopember 1861 – meninggal 28 nopember 1939, salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) di kota Springfield, Massachussets Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini adalah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Penyebab utama dari masalah ini adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga senam yang gerakannya kaku, disamping itu kebutuhan yang dirasakan dimusim dingin untuk melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. lethar Lesey Gullick Pengawas Kepala Bagian Olahraga pada sekolah tersebut, menyadari adanya gejala yang kurang baik itu beliau segera menghubungi Dr. James Naismith serta memberikan tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga baru, yang dapat dimainkan di ruangan tertutup terutama pada musim dingin.
Pada mulanya permainan bola basket dimainkan oleh dua regu. Masing-masing regu terdiri dari 9 orang pemain yang membawa bola tidak dibawa lari dan pihak lawan berusaha merebut bola tersebut. Permainan pada waktu itu sangat digemari warga masyarakat Amerika Serikat sehingga jumlah pemain diubah menjadi 7 orang selanjutnya diubah lagi menjadi 5 orang tiap regu.
Tanggal 21 juni 1932 diadakan konferensi bola basket yang pertama kali di Jenewa, Swiss. Pada konferensi ini terbentuklah Federasi Bola Basket Internasional yang bernama VIBA.
Permainan bola basket masuk ke Indonesia sekitar tahun 1929 yang dibawa oleh perantau dari Cina. Pemainan bola basket pertama kali dimainkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON I) di Surakarta. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia atau PERBASI.
Pada tahun 1955 kepanjangan Perbasi dirubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan pada tahun 1955 PERBASI diterima sebagai anggota FIBA (PB Perbasi, thn 1985 hal.8-12).
Permainan bola basket sekarang semakin berkembang dan digemari oleh para pelajar dan mahasiswa bahkan diajarkan pada sekolah-sekolah.


B. Faktor Internal dan Eksternal Pada Permainan Bola Basket.
Di dalam permainannya banyak sekali faktor-faktor yang perlu di perhatikan terutama berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam permainan bola basket, faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang datangnya dari atlet atau pemain itu sendiri, antara lain:
a. Keadaan Fisik Pemain
b. Bentuk dan Postur Tubuh
c. Tingkat Kesegaran Jasmani
d. Kekuatan Otot
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datangnya dari luar atlet, yaitu:
a. Sarana dan Prasarana
b. Pelatih, Pembina, Guru dan
c. Lingkungan.
Kedua faktor tersebut saling berhubungan dan berkaitan tidak dapat dipisah-pisahkan karena keduanya memiliki peranan untuk menunjang pencapaian prestasi dalam permainan bola basket khususnya prestasi shooting.
Secara umum permainan bola basket mempunyai unsur-unsur yang harus dikuasai selain teknik shooting, yang harus dikuasai dan diperhatikan dalam permainan bola basket yaitu:
1. Melempar dan menangkap bola (Passing)
2. Menggiring bola (Drible)
3. Memasukkan bola ke dalam keranjang (Shooting)
4. Memoros/ berputar (Pivot)
5. Olah kaki (Foot Work)

1. Cara Melempar dan Menangkap Bola (Passing)
1.1. Cara Melempar Bola
Melempar adalah bola diberikan pada teman atau siapa saja. Lemparan bola ada berbagai macam yaitu:
1.1.1. Lemparan Datar Setinggi Dada
Sikap pada saat melakukan lemparan, kedua kaki dalam kuda-kuda sejajar, badan tegak agak condong sedikit kedepan, berat badan bertumpu pada kedua kaki, dan lutut sedikit ditekuk pelepasan harus disertai lecutan pergelangan tangan dan berat badan dipindahkan kedepan agar lemparan kuat, maka pada saat bola lepas dari telapak tangan kaki kanan melangkah kedepan.


1.1.2. Lemparan dengan Pantulan
Sikap kaki dan lainnya serupa seperti pada teknik lemparan datar setinggi dada diatas, bola diarahkan kebawah atau lantai dengan dorongan telapak tangan sedikit kedepan, yaitu tiga per empat teman mendapat bola.
1.1.3. Lemparan Atas (Diatas Kepala).
Sikap pada lemparan atas adalah berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka, bola ada di atas kepalanya dipegang dengan dua atau satu tangan. Dorong bola tersebut kedepan seolah-olah membuat sudut empat puluh lima (45) derajat.
1.1.4. Lemparan dari Samping Kepala.
Sikap badan pada lemparan atas adalah berdiri tegak, kedua kaki lututnya agak ditekuk dan sedikit terbuka siap untuk melangkah, pegang bola dengan dua atau satu tangan, siku ditekuk rapat dengan badan, sebelum bola dilemparkan maka bola dibawa kesamping badan sambil memutar badan hingga bahu menghadap arah lemparan diikuti oleh langkah kaki yang belakang.
1.2. Cara Menangkap Bola.
Dalam tatacara menangkap bola yang perlu diperhatikan adalah:
1.2.1. Sikap menangkap bola, kedua kaki mengangkang dan lutut agak ditekuk
1.2.2. Pandangan melihat arah datangnya bola
1.2.3. Bola diusahakan disokongkan dengan menggunakan
Kedua telapak tangan segera ditarik mengikuti arahnnya
Bola, dengan kaki yang didepan melangkah kebelakang.
1.2.4. Menangkap bola dapat dilakukan dengan diam
ditempat maupun dengan lari.
2. Cara Menggiring Bola (Drible)
Agar dapat melakukan drible dengan benar, hal-hal yang harus diperhatikan:
2.1. Bola dipegang kedua tangan dengan rilaks. Setelah bola dipantulkan dan memantul ke atas, kita dapat mendorong kembali dengan menggunakan telapak tangan kanan ataupun tangan kiri.
2.2. Badan dalam posisi tegak sedikit condong kedepan sehingga berat badan tertumpu pada kedua belah kaki. Pandangan selalu kedepan, kendalikan dengan menggunakan jari-jari dan pergelangan tangan.
2.3. Memantulkan bola ada dua macam menurut kebutuhan yaitu :
2.3.1. Pantulan tinggi digunakan untuk kepentingan menyerang tetapi jangan sampai melebihi pinggang.
2.3.2. Pantulan rendah digunakan dalam keadaan pelan sehingga dapat
2.3.3. Untuk mengatur serangan ataupun waktu.

3. Tembakkan (Shooting)
Shooting adalah memasukkan bola atau menembak bola kedalam keranjang (Eme Musnan, 1985 hal 34), shooting berasal dari kata “shoot” yang berarti menembak, mengajukan, melempar, mengurangi, melepaskan, membuang (Ecol dan Sadili, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia Jakarta, Thn. 1989, hal. 521), shooting yang penulis maksudkan disini adalah memasukan bola atau menembakan bola kedalam keranjang.
Oleh karena yang dibicarakan dalam skripsi ini yaitu mengenai menembak (Shooting), maka menembak bola kedalam keranjang ada 2 (dua) cara yang umum digunakan yaitu:
1. Tembakan dengan satu tangan
2. Tembakan dengan dua tangan
(Imam Suyadi, MA, 1979, hal.87)
1. Tembakan dengan Satu Tangan
Menembak dengan satu tangan harus diutamakan, karena kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai bila dibandingkan dengam penembakan dengan menggunakan kedua tangan.
2. Menembak dengan Kedua Tangan
Shooting kedua tangan atas kepala yaitu: berusaha memasukkan bola kedalam keranjang lawan sebanyak-banyaknya secara tepat dengan posisi bola di atas kepala hingga lemparan dilambungkan (tembakan bebas).


4. Cara Memoros/ Berputar (Pivot)
Yang dimaksuad dengan pivot adalah memutarkan badan kesegala arah dengan salah satu kaki menjadi as/poros, pada saat pemain menguasai bola, sedangkan kaki yang dipindahkan dapat lewat depan atau belakang. Pivot berguna melindungi bola dari perebutan lawan untuk kemudian bola itu dioperkan kepada temannya atau mengadakan tembakan (shooting).
5. Olah Kaki atau Gerakan Kaki (Foot Work)
Yang dimaksud dengan olah kaki atau gerakan kaki adalah keterampilan penguasaan gerak kaki di dalam hal:
a. Dapat melakukan gerakan star dengan cepat dan berhenti dengan cepat pula tanpa kehilangan keseimbangan.
b. Dapat melakukan gerakan merubah arah gerak, baik dalam pertahanan maupun dalam penyerangan.
C. Lompatan
Lompatan adalah suatu hasil dan gerakkan tubuh keatas sehingga mencapai titik tertentu. (TIM Tahun 1988. Hal. 531). Dalam permainan bola basket sudah tentu kita akan melakukan lompatan, baik disaat rebound (merayah bola), memblok (menghalau bola) dan saat melakukan shooting (memasukkan bola).
Untuk menunjang dalam permainan bola basket selain penguasaan peknik dan taktik juga diperlukan kekuatan pada otot, penguatan otot-otot tersebut meliputi:
1. Penguatan otot bahu
2. penguatan pada otot lengan
3. penguatan pada pergelangan tangan
4. Penguatan pada otot punggung bagian bawah
5. Penguatan pada otot perut, paha dan betis
(Yanto Kusyanto. Hal. 228).
Pada poin 5 (lima) disebutkan penguatan otot perut, paha dan betis. Kita ketahui bahwa ketiga bagian otot-otot tersebut merupakan otot-otot yang berhubungan sewaktu melakakukan lompatan.
Sillis dan Oconnor yang menciptakan suatu program latihan khusus untuk pemain basket yang bertujuan melatih kekuatan, daya tahan serta kekuatan otot-otot yang diantaranya untuk melatih serta meningkatkan kamampuan melompat bagi para pemain bola basket.

D. Jump Shoot Shooting.
Jump shoot adalah suatu tembakan yang dilakukan dengan jarak, baik dilakukan dengan jarak dekat maupun jarak jauh dengan posisi keranjang (ring), sehingga seolah-olah keranjang (ring) tingginya sangat sejajar dengan kita. Jump shoot / tembakan sambil melompat sangat membutuhkan kemampuan lompatan yang bagus serta pelakunya (Imam Suyadi, MA, 1979, hal. 87).
Cara pelaksanaannya;
Pelaksanaan pegangan dan pelepasan bola pada jump shoot sama dengan pelaksanaan tembakan tanpa lompat pada umumnya, bedanya dalam jump shoot didahului dengan lompatan tegak lurus ke atas, dan bola dilepaskan pada saat penembak sampai pada titik tingginya, atau saat dia berhenti di atas, pada waktu di atas, kaki lemas bergantung.

E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori permainan bola basket, ternyata tinggi lompatan pemain merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pemain dalam mencapai prestasi jump shoot shooting, hal ini disebabkan letak dari keranjang basket berada diatas posisi yang lebih tinggi dari pemain, dengan ketinggian yang telah ditentukan serta sulit untuk dihalangi lawan dalam bermain bola basket, namun sejauh mana hubungan tinggi badan para pemain dengan prestasi shooting dalam permainan bola basket masihlah perlu kiranya dilakukan penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar