SELAMAT DATANG DI BLOG ANJAR SETIO PURNOMO, S.Pd.

Kamis, 07 Juni 2012

Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 1 Bab


BabI
Warta Ekonomi
Jumlah Pengangguran Meningkat
Pada tahun 2005 tercatat dari 157,7 juta penduduk usia kerja yang menjadi
pengangguran terbuka sekitar 11,6 juta orang di antaranya tergolong
pengangguran terbuka. Setiap tahun rata-rata jumlah pengangguran di Indonesia
bertambah 1 juta orang. Menurut perkiraan Bappenas jumlah penggangguran
terbuka akan terus meningkat hingga tahun 2009. Banyaknya pekerja yang
kehilangan pekerjaan karena keterbatasan lapangan kerja yang tersedia
mengakibatkan tingkat pengangguran yang semakin tinggi. Ternyata sekitar 50
persen dari total pengangguran terbuka tersebut adalah kaum terdidik lulusan
SMA/SMEA dan perguruan tinggi. Tingkat penggangguran di Indonesia dapat
berkurang secara signifikan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dikutip dengan pengubahan dari www.tempointeraktif.com
A Ketenagakerjaan
Saat ini kehidupan yang harus kalian hadapi semakin kompleks. Agar kamu
tetap dapat bertahan dalam kehidupan di masa depan, kalian harus mampu
menghadapi berbagai tantangan. Untuk itu harus memahami dengan baik
berbagai permasalahan yang mungkin nanti akan dihadapi, di antaranya masalah
ketenagakerjaan.
1. Penduduk sebagai Sumber Daya dalam Pembangunan
Ekonomi
Peranan penduduk sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan
merupakan hal yang sangat mendasar untuk kamu pahami. Jumlah
penduduk yang terlalu besar tidak otomatis akan menjadi modal yang besar
4 Ekonomi SMA Kelas XI
juga bagi pembangunan di suatu negara, bahkan justru dapat menjadi beban
atau tanggungan bagi penduduk yang lainnya. Apakah kalian tahu berapa
jumlah penduduk Indonesia saat ini? Negara kita merupakan negara
keempat di dunia yang memiliki penduduk paling banyak. Pada tahun 2006
jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 221.496.000 jiwa. Jumlah
tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya.
Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka
yang berdomisili kurang dari enam bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
Dalam ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang
dimilikinya dikategorikan menjadi dua, yaitu penduduk usia kerja dan
penduduk di luar usia kerja. Di Indonesia, yang termasuk penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut
mereka dapat melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi
kebutuhan masyarakat. Berdasarkan batasan tersebut berarti kamu termasuk
penduduk usia kerja. Sebaliknya penduduk di luar usia kerja adalah
penduduk yang usianya di luar batasan tersebut.
Populasi
1971 1980 1990 1995 2000
Indonesia 119.208.229 147.490.298 179.378.946 194.754.808 206.264.595
Tabel 1.1 Populasi Indonesia 1971, 1980, 1990, 1995, dan 2000.
Catatan: termasuk penduduk tidak tetap (tunawisma, pelaut, manusia perahu, dan
masyarakat terpencil)
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1995, dan 2000, BPS
No. Jenis Aktivitas 2001 2002 2003 2004 2005
Penduduk
1. Populasi 144.033.873 148.729.934 151.406.298 153.923.648 155.549.736
usia 15+
2. Angkatan kerja 98.812.448 100.779.270 102.630.802 103.973.387 105.802.327
Bekerja 90.807.417 91.647.166 92.810.791 93.722.036 94.948.118
Mencari kerja*) 8.005.031 9.132.104 9.820.011 10.251.351 10.854.209
Tabel 1.2 Populasi Usia Kerja dan Aktivitas Tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 5
Penduduk usia kerja dikategorikan menjadi angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja (lebih 10 tahun).
Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang
selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau mempunyai pekerjaan,
sementara tidak bekerja, dan mereka tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.
Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua
mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja dikelompokkan
menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang
menganggur (penganggur terbuka). Bekerja adalah kegiatan melakukan
suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu
secara berturut-turut dan tidak terputus. Angkatan kerja yang bekerja
dikategorikan bekerja penuh apabila dalam seminggu memiliki jam kerja
selama 35 jam atau lebih.
Pekerja bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih sekolah,
mengurus rumah tangga, dan yang lainnya, seperti penyandang cacat
mental ataupun lainnya yang membuat seseorang tidak produktif.
2. Kesempatan Kerja
Keadaan kesempatan kerja pada suatu negara merupakan salah satu
faktor yang terkait dengan masalah pengangguran. Kesempatan kerja
merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebagai
sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapai kesejahteraan.
No. Jenis Aktivitas 2001 2002 2003 2004 2005
Penduduk
3. Di luar angkatan 45.221.425 47.950.664 48.775.496 49.950.261 49.747.364
kerja
Sekolah 10.899.236 11.238.799 11.481.777 11.577.230 12.919.459
Rumah tangga 26.461.653 28.724.098 29.790.420 30.877.274 29.245.039
Lain-lain 7.860.536 7.987.767 7.503.299 7.495.757 7.582.866
*) Pengangguran: mencari kerja, mendirikan usaha, tidak ada harapan kerja dan akan
bekerja dalam waktu dekat
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005, BPS
6 Ekonomi SMA Kelas XI
Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan
untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan keterampilan, dan kesempatan
untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja berarti
semakin luas kesempatan kerja. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu
1. kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang
memungkinkan orang bekerja secara terus-menerus sampai mereka
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja;
2. kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja yang hanya
memungkinkan orang bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian
menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru.
Dalam neraca ketenagakerjaan biasanya dilihat antara jumlah
angkatan kerja dan jumlah kesempatan kerja yang tersedia. Jika
angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja, terjadi
pengangguran.
3. Indikator Ketenagakerjaan
a. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah tingkat beban yang
harus ditanggung oleh setiap penduduk yang produktif.
DR = Dependency Ratio
PDUK = Penduduk di Luar Usia Kerja
PUK = Penduduk Usia Kerja
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah perbandingan antara
jumlah angkatan kerja dan jumlah seluruh penduduk usia kerja.
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam
pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan
pendapatan.
DR
PDUK
PUK
􀀛
TPAK
AK
PUK
􀀛
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 7
TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
AK = Angkatan Kerja
PUK = Penduduk Usia Kerja
c. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah angkatan
kerja.
TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka
PT = Penganggur Terbuka
AK = Angkatan Kerja
d. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja merupakan nilai tambah Produk
Domestik Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja
untuk menghasilkan nilai tambah tersebut.
4. Pengangguran
Sejak lama pemerintah kita dihadapkan pada permasalahan yang sangat
serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan,
di kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
penganggur yang sangat besar. Apakah di lingkungan sekitar tempat
tinggalmu saat ini ada yang menganggur? Untuk dapat menjawabnya maka
terlebih dahulu kamu harus mengetahui pengertian dari penganggur itu
sendiri.
Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan
pengganguran terselubung. Apakah yang membedakan keduanya?
Penganggur terbuka (open unemployment) meliputi seluruh angkatan
kerja yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali
maupun yang pernah bekerja sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS)
mengkategorikan penganggur terbuka menjadi empat, seperti yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
TPT
PT
AK

8 Ekonomi SMA Kelas XI
Pengangguran terbuka biasanya terjadi pada generasi muda yang baru
menyelesaikan pendidikan menengah dan tinggi. Ada kecenderungan
mereka yang baru menyelesaikan pendidikan berusaha mencari pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan. Mereka biasanya bekerja di sektor-sektor
modern. Untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, mereka bersedia
menunggu beberapa waktu atau bahkan mencarinya di kota atau daerah
lain yang sektor modernnya telah berkembang. Inilah yang menyebabkan
pada negara yang sedang berkembang umumnya angka pengangguran
terbuka di daerah perkotaan lebih besar daripada di daerah pedesaan.
Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan tiga kali lebih tinggi
dibandingkan di pedesaan. Hal ini karena terbatasnya kesempatan kerja yang
tersedia di perkotaan sehingga terjadi persaingan yang ketat dalam
memperebutkan lapangan kerja.
Selain itu, di Indonesia, fenomena pengangguran terbuka ini juga
diakibatkan terdapat perbedaan struktur ekonomi antara Kawasan Barat
Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Struktur ekonomi KBI
lebih modern dibandingkan dengan KTI sehingga angka pengangguran
terbuka di KBI lebih tinggi jika dibandingkan dengan KTI.
Tabel 1.3 Penganggur Terbuka Menurut Kategori Penganggur dan Kota Desa
Tahun 2005
Kategori Penganggur Kota Desa Jumlah
Mencari pekerjaan 4.126.332 2.608.729 6.735.061
Mempersiapkan usaha 65.490 35.482 100.972
Merasa putus asa 1.540.623 2.066.546 3.607.169
Sudah punya tapi belum 155.849 255.203 411.052
kerja
Jumlah 5.888.294 4.965.960 10.854.254
Sumber: BPS, Sakernas Tahun 2005
Tabel 1.4 Penganggur Terbuka
Menurut Kategori Penganggur dan
Kota Desa Tahun 2005
Tahun Penganggur Terbuka
2003 11.359.000
2004 11.630.000
2005 11.630.000
Sumber: BPS
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 9
Penganggur terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja
dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang
dari 35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan. BPS
mengkategorikan penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitu
pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena
sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa.
Penganggur terselubung di Indonesia jumlahnya cukup besar. Menurut
data BPS, pada tahun 2005 jumlah penganggur terselubung mencapai
36.567.740 orang. Dari jumlah tersebut 15.322.755 orang merupakan
penganggur terselubung sukarela, sedangkan 21.244.985 orang bekerja
kurang dari 35 jam seminggu karena terpaksa. Mereka yang memiliki jam
kerja rendah ini biasanya bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari pada
tingkat pendidikan, memperoleh upah yang rendah, yang mengakibatkan
produktivitas kerja mereka rendah.
5. Jenis Pengangguran
Pengangguran yang ada di suatu negara dapat dikelompokkan menurut
faktor penyebab terjadinya, yaitu
a. pengangguran voluntair, yaitu pengangguran yang terjadi secara
sukarela karena mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik;
b. pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh
semakin meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi,
bahkan robot dalam proses produksi, yang merupakan produk
teknologi, hal ini mengakibatkan penggunaan tenaga kerja menjadi
berkurang;
Contoh
Pabrik tekstil dahulu menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang
dioperasikan dengan manusia, dengan semakin canggihnya berbagai mesin
produksi, sekarang pabrik tekstil banyak yang menggunakan mesin
printing.
c. pengangguran deflatoir, yaitu pengangguran yang terjadi karena
menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara sehingga
permintaan masyarakat ikut menurun, hal ini mengakibatkan
perusahaan mengurangi kapasitas produksinya, atau bahkan
menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengurangan pekerja;
d. pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh
adanya perubahan pada struktur ekonomi dari suatu negara, misalnya
10 Ekonomi SMA Kelas XI
dari struktur ekonomi pertanian ke struktur ekonomi industri, hal ini
menyebabkan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sesuai
dengan tenaga kerja yang tersedia, akibatnya terjadi pengangguran.
Contoh
Akibat perekonomian beralih dari sektor pertanian ke sektor industri maka
tenaga kerja yang tadinya bekerja pada sektor pertanian tidak dapat
bekerja.
6. Penyebab Pengangguran
Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
yang besar.
2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
4. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor,
dan sebagainya.
6. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
7. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
8. Masih sulitnya arus masuk modal asing.
9. Iklim investasi yang belum kondusif.
10. Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
11. Kemiskinan.
12. Ketimpangan pendapatan.
13. Urbanisasi.
14. Stabilitas politik yang tidak stabil.
15. Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
16. Keberadaan pasar global.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 11
B Pembangunan Ekonomi
Setelah kalian memahami masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh
negara kita, terutama masalah pengangguran, selanjutnya kita akan membahas
tentang pembangunan sebab terjadinya pengangguran di suatu negara berkaitan
dengan usaha-usaha pembangunan yang dilakukan oleh negara tersebut. Dalam
kehidupan sehari-hari, kalian sering mendengar orang membicarakan
pembangunan. Menurut kalian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan
pembangunan?
1. Pengertian
Sebelum tahun 1970, pembangunan diartikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang. Dalam pengertian tersebut pembangunan
semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi sehingga pembangunan
yang dilaksanakan hanya mengedepankan pembangunan bidang ekonomi
dan mengesampingkan pembangunan bidang lainnya. Hasilnya memang
terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak disertai dengan
perbaikan taraf hidup sebagian besar masyarakat, justru tingkat kemiskinan
absolut semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin mencolok, jumlah
pengangguran semakin besar, dan utang luar negeri yang semakin
membengkak.
Sekarang ini pengertian pembangunan sudah jauh lebih berkembang.
Penekanannya tidak hanya pada bidang ekonomi. Salah satunya seperti
dikemukakan Todaro (2000) bahwa pembangunan merupakan suatu proses
multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas
struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di
samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan.
Dari dua pengertian pembangunan di atas tentunya kalian dapat
melihat perbedaannya, bukan?
2. Tujuan
Jika kalian melakukan sesuatu tentunya memiliki tujuan yang ingin
dicapai. Misalnya, kamu menuntut ilmu setiap hari karena ingin meraih
prestasi belajar yang terbaik. Demikian juga dengan negara dalam melakukan
pembangunan tentunya memiliki tujuan yang ingin diwujudkan untuk
rakyatnya, yaitu
a. meningkatkan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam
barang kebutuhan pokok hidup, seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, dan keamanan;
12 Ekonomi SMA Kelas XI
b. meningkatkan standar hidup, yang meliputi peningkatan pendapatan,
penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas
pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan
kemanusiaan sehingga selain secara materiil meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, juga menumbuhkan jati diri sebagai pribadi
dan bangsa;
c. memperluas pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu
serta bangsa secara keseluruhan dengan membebaskan diri dan bangsa
dari sikap menghamba dan ketergantungan terhadap orang lain atau
bangsa lain.
Dengan demikian, pembangunan memiliki tiga nilai inti, yaitu
a. kecukupan, artinya kemampuan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan
dasar;
b. jati diri, artinya menjadi manusia yang seutuhnya;
c. kebebasan dari sikap menghamba, artinya kemampuan untuk
menentukan pilihan sendiri.
Untuk lingkup internasional, pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB pada
tahun 1990 telah disusun tujuan pembangunan internasional atau dikenal
dengan tujuan pembangunan milineum, yang berlanjut dengan
penandatanganan Deklarasi Milenium (The Millennium Declaration) pada
tahun 2000 oleh 189 pemerintahan negara-negara anggota PBB, termasuk
Indonesia. Tujuan Pembangunan Milenium adalah komitmen dari komunitas
internasional terhadap pengembangan visi mengenai pembangunan yang
secara kuat mempromosikan pembangunan manusia sebagai kunci untuk
mencapai pengembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dengan
menciptakan dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan global.
Adapun Tujuan Pembangunan Milenium (1990-2015) adalah sebagai berikut.
a. Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan
Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan
kurang dari 1 US$ sehari dan mengalami kelaparan.
b. Mencapai pendidikan dasar secara universal
Memastikan bahwa setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan
dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.
c. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan
dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua
tingkatan pada tahun 2015.
d. Mengurangi tingkat kematian anak
Mengurangi tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun hingga
dua pertiga.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 13
e. Meningkatkan kesehatan ibu
Mengurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan.
f. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS dan
gejala malaria dan penyakit berat lainnya.
g. Menjamin keberkelanjutan lingkungan
1. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
dalam kebijakan setiap negara dan program serta
merehabilitasi sumber daya lingkungan yang hilang.
2. Pada tahun 2015 diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki
akses air minum yang layak dikonsumsi berkurang setengahnya.
3. Pada tahun 2020 diharapkan dapat mencapai perbaikan kehidupan
yang signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di
daerah kumuh.
h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
1. Mengembangkan lebih jauh perdagangan terbuka dan sistem
keuangan yang melibatkan komitmen terhadap pengaturan
manajemen yang jujur dan bersih, pembangunan dan pengurangan
tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
2. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara
tertinggal, negara-negara terpencil, dan kepulauan-kepulauan kecil.
3. Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai
masalah utang negara-negara berkembang.
4. Mengembangkan usaha produktif yang baik dijalankan untuk
kaum muda.
5. Dalam kerja sama dengan pihak swasta, membangun penyerapan
keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi
informasi dan komunikasi.
3. Indikator
Setiap akhir semester tentunya kalian menerima buku laporan hasil
belajar yang memberikan gambaran sampai sejauh mana prestasi belajar
yang telah dicapai. Demikian juga dengan pembangunan yang telah
dilakukan oleh suatu negara yang memerlukan indikator yang menggambarkan
secara komprehensif terjadinya pembangunan dan hasil-hasilnya
serta melihat dampak positif atau negatif dari pembangunan tersebut.
Indikator adalah petunjuk yang memberikan indikasi tentang suatu keadaan
dan merupakan refleksi dari keadaan tersebut.
14 Ekonomi SMA Kelas XI
Secara garis besar indikator yang digunakan untuk mengukur
pembangunan meliputi berikut ini.
a. Indikator ekonomi, di antaranya:
1. laju pertumbuhan ekonomi, yaitu proses kenaikan output per
kapita dalam jangka panjang;
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Income/GNI) per kapita,
yaitu pendapatan nasional bruto dibagi dengan jumlah populasi
penduduk.
b. Indikator sosial, di antaranya:
1. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI),
yaitu indeks komposit dari indeks harapan hidup, indeks
pendidikan (indeks melek huruf dan indeks rata-rata lama
sekolah), dan indeks standar hidup layak;
2. Indeks Mutu Hidup (Physical Quality Life Index/PQLI), yaitu indeks
komposit (gabungan) dari tiga indikator, yaitu harapan hidup pada
usia satu tahun, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
4. Masalah Pokok Pembangunan
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan
adalah untuk mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini
dihadapi. Setidaknya ada tiga masalah pokok yang dihadapi oleh suatu
negara, terutama negara sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu
kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, dan pengangguran.
a. Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara.
Masalah kemiskinan mendorong setiap negara untuk melakukan
pembangunan. Masalah kemiskinan ini harus diatasi karena memiliki
dampak yang sangat luas bagi kehidupan seseorang ataupun suatu
bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun nonekonomi.
b. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan masalah
ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang
terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau
pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi
pendapatan. Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si
kaya dan si miskin semakin curam yang mengakibatkan terjadinya
kecemburuan sosial dan berpotensi untuk memicu terjadinya berbagai
tindakan kriminal.
c. Pengangguran
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 15
Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat
jangka panjang yang harus dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu
negara memiliki pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum
tentu negara tersebut tidak memiliki masalah pengangguran karena
pengangguran itu sendiri memiliki banyak kategori.
d. Inflasi
Terjadinya kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang
beredar terlalu banyak sehingga memicu kenaikan harga barang-barang
akan berdampak pada menurunnya pendapat riil orang-orang yang
berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut menurun. Penurunan
daya beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena
perusahaan akan mengurangi kapasitas peroduksinya, atau bahkan
menghentikan produksinya. Akibatnya terjadi PHK yang akan
meningkatkan jumlah pengangguran. Inflasi yang tinggi juga membawa
dampak pada meningkatnya suku bunga, yang akan membuat
perbankan terpuruk. Itulah mengapa inflasi termasuk ke dalam masalah
pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam akan
menganggu kestabilan perekonomian nasional.
5. Hambatan-hambatan dalam Pembangunan
Dalam melaksanakan pembangunan, suatu negara tidak terlepas dari
berbagai hambatan. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses
pembangunan, antara lain sebagai berikut.
a. Perkembangan penduduk yang tinggi dengan tingkat pendidikan
(pemilikan ilmu dan pengetahuan) yang rendah. Perkembangan
penduduk yang tinggi dapat menjadi penghambat dalam proses
pembangunan manakala tidak disertai kompetensi yang dibutuhkan
untuk dapat menghasilkan dan menyerap produksi yang dihasilkan.
Perkembangan penduduk yang tinggi juga menyebabkan tingkat
kesejahteraan masyarakat tidak mengalami pertambahan yang berarti,
bahkan dalam jangka panjang dapat menurun.
b. Perekonomian yang bersifat dualistik. Perekonomian yang bersifat
dualistik merupakan hambatan bagi proses pembangunan karena
menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah
dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas, di
antaranya dualisme sosial dan dualisme teknologi.
c. Pembentukan modal yang rendah. Tingkat pembentukan modal yang
rendah merupakan hambatan utama dalam pembangunan ekonomi.
Pembentukan modal di negara sedang berkembang, seperti lingkaran
yang tidak memiliki ujung pangkal, produtivitas yang rendah
16 Ekonomi SMA Kelas XI
mengakibatkan pendapatan riil juga rendah sehingga tingkat tabungan
dan tingkat investasi juga rendah, dengan demikian, pembentukan
modal yang terjadi juga rendah.
d. Struktur ekspor yang didominasi ekspor bahan mentah. Struktur ekspor
berupa bahan mentah hasil industri primer (pertanian, pertambangan,
dan kehutanan) lebih banyak merugikan karena permintaan atas bahanbahan
mentah lebih inelastis daripada permintaan barang-barang
industri. Akibatnya, volume ekspor cenderung lebih lambat daripada
volume impor sehingga dalam jangka panjang akan berdampak negatif
terhadap neraca pembayaran. Hal ini tentu saja dapat menghambat
proses pembangunan.
e. Proses sebab akibat kumulatif. Hambatan lain dalam proses
pembangunan disebabkan oleh pembangunan yang dilakukan oleh
daerah yang sudah lebih maju. Keadaan-keadaan yang menghambat
pembangunan ini disebut back wash effect, di antaranya:
1. perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih
maju, umumnya penduduk yang pindah lebih muda dan memiliki
pendidikan yang lebih baik serta etos kerja yang tinggi daripada
penduduk yang tetap tinggal di daerah miskin;
2. karena kurangnya permintaan modal di daerah miskin dan modal
akan lebih terjamin dan menghasilkan pendapatan yang lebih
tinggi di daerah yang sudah lebih maju maka modal akan lebih
mengalir ke daerah yang lebih maju;
3. pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi
oleh industri-industri di daerah yang lebih maju, yang
menyebabkan daerah miskin mengalami kesukaran dalam
mengembangkan pasar hasil industrinya sehingga memperlambat
perkembangan di daerah miskin;
4. jaringan transportasi dan komunikasi di daerah maju yang jauh
lebih baik daripada daerah miskin menyebabkan kegiatan
produksi dan perdagangannya dapat dilaksanakan lebih efektif
dan efisien.
C Pertumbuhan Ekonomi
Pada awal pembangunan ekonomi suatu negara, umumnya perencanaan
pembangunan ekonominya berorientasi pada masalah pertumbuhan. Hal ini
bertujuan untuk pembentukan modal yang memang dibutuhkan dalam
pembangunan agar proses pembangunan berjalan lebih cepat dan mencapai
tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara
pembangunan ekonomi (economic development) dan pertumbuhan ekonomi
(economic growth) walaupun pada keduanya terdapat kaitan yang erat.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 17
1. Pengertian
Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya. Kenaikan
kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan
atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan, dan ideologis
terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada.
Dari definisi di atas berarti terdapat tiga komponen pokok dalam
pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
a. Kenaikan output secara berkesinambungan merupakan perwujudan
dari pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemampuan menyediakan
berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan
ekonomi di suatu negara.
b. Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya
pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan.
c. Untuk mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam
teknologi baru, perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan,
sikap, dan ideologi. Inovasi dalam bidang teknologi harus dibarengi
dengan inovasi dalam bidang sosial.
Dari definisi tersebut, terlihat jelas perbedaan antara pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Tabel 1.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan 2000 (y-o-y),
2004-2006 (persen)
Uraian 2004 2005 2006
Laju Pertumbuhan Ekonomi 4,9 5,6 5,9
Menurut Penggunaan
1. Konsumsi 4,9 4,4 5,0
Konsumsi Masyarakat 5,0 4,0 4,1
Konsumsi Pemerintah 4,0 8,1 12,3
2. PMTB 14,1 9,9 11,8
3. Ekspor Barang dan Jasa 11,1 8,6 10,2
4. Impor Barang dan Jasa 25,6 12,3 13,1
Menurut Lapang Usaha
1. Pertanian 2,1 2,5 2,6
2. Pertambangan dan Penggalian -4,9 1,6 1,1
3. Industri Pengolahan 6,4 4,6 5,5
Migas -1,9 -5,3 -1,1
Nonmigas 7,5 5,9 6,2
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,2 6,5 6,6
18 Ekonomi SMA Kelas XI
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Dalam rangka mempertahankan dan mempertinggi hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
banyak hal. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi faktor ekonomi
dan faktor nonekonomi.
a. Faktor ekonomi, terdiri dari:
1. sumber alam;
2. akumulasi modal, yaitu semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal sumber
daya manusia;
3. organisasi;
4. kemajuan teknologi, teknologi merupakan cara bagaimana
berbagai sumber alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan produksi. Ada tiga
macam kemajuan teknologi, yaitu kemajuan teknologi yang
menghemat tenaga kerja, kemajuan teknologi yang menghemat
modal, dan kemajuan teknologi yang menghemat tenaga kerja dan
modal;
5. pembagian kerja;
6. skala produksi.
b. Faktor nonekonomi, terdiri dari:
1. manusia, suatu bangsa dapat mewujudkan kemajuan teknologi,
termasuk ilmu pengetahuan dan manajemen, serta modal fisik
seperti bangunan dan peralatan mesin-mesin hanya jika negara
tersebut memiliki modal manusia yang kuat dan berkualitas.
Modal manusia berperan secara signifikan, bahkan lebih penting
daripada faktor teknologi dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
Modal manusia tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas, tetapi
yang jauh lebih penting adalah kualitas;
Sumber: Nota Keuangan dan RAPBN RI 2006
Uraian 2004 2005 2006
5. Bangunan 6,9 7,3 7,4
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,8 8,6 8,6
7. Pengangkutan dan Komunikasi 14,0 13,0 12,8
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 7,9 7,1 7,2
9. Jasa-jasa 5,4 5,2 5,2
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 19
2. sosial,
3. budaya, dan
4. politik dan administratif.
3. Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi
a. Cara tahunan
􀀶 PDBx = Laju pertumbuhan ekonomi
x = Tahun tertentu
x–1 = Tahun sebelumnya
PDB = Produk Domestik Bruto
b. Cara rata-rata setiap tahun
r = Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun
n = Jumlah tahun (dihitung mulai dengan sampai dengan)
tn = Tahun terakhir periode
to = Tahun awal periode
c. Cara compounding factor
r = Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun
n = Jumlah tahun (dihitung mulai dengan sampai dengan)
tn = Tahun terakhir periode
to = Tahun awal periode
(1 + r)n = Mencerminkan compounding factor
t n = to􀀈1+r􀀉n
r
tn
to
􀀛 n±1 􀀽100%
􀂣
􀂤
􀂲 􀂲
􀂥
􀂦
􀂴 􀂴
􀂕
􀂖
􀂳􀂳
􀂗
􀂘
􀂵􀂵
􀀶PDB
PDB ±PDB
PDB X
X X±1
X±1
􀀛
20 Ekonomi SMA Kelas XI
D Dampak Pengangguran terhadap Pelaksanaan
Pembangunan
Pengangguran menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan suatu
negara, baik di negara-negara berkembang maupun di negara-negara maju.
Masalah pengangguran di negara berkembang, seperti Indonesia, sekarang ini
sudah sangat besar karena menyangkut jutaan jiwa dan sangat kompleks karena
masalah pengangguran ini memengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor
yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah untuk dipahami.
Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi,
melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Dampak tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan nasional menurun
Salah satu komponen pendapatan nasional adalah upah. Orang yang
bekerja tentu akan mendapatkan balas jasa atau upah. Jadi, semakin banyak
jumlah penganggur di suatu negara, semakin banyak orang yang tidak
mendapat upah maka pendapatan nasional pun akan menurun. Padahal
pendapatan nasional ini digunakan untuk membiayai pembangunan
nasional.
2. Pendapatan per kapita masyarakat rendah
Semakin banyak orang yang tidak bekerja dan tidak menghasilkan,
semakin berat beban orang yang bekerja. Akibatnya pendapatan per kapita
masyarakat menjadi rendah sehinga akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembangunan.
3. Produktivitas tenaga kerja rendah
Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia
bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. Hal ini akan
mengakibatkan produktivitas tenaga kerja menjadi rendah sehingga output
yang dihasilkan sebagai sumber pendapatan nasional ikut menurun dan
memengaruhi pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Upah yang rendah
Akibat produktivitas tenaga kerja yang rendah maka upah yang
didapatkan juga rendah. Hal ini berdampak pada sisi permintaan dan
penawaran.
a. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Hal ini akan
mengakibatkan perusahaan mengurangi atau bahkan menghentikan
produksinya sehingga terjadi pengurangan pekerja yang akan
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 21
memunculkan pengangguran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada
pembangunan nasional.
b. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan jumlah
pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat juga rendah atau
bahkan tidak menabung sama sekali. Padahal tabungan masyarakat
merupakan salah satu sumber modal pembangunan nasional.
5. Investasi dan pembentukan modal rendah
Permintaan masyarakat yang rendah ataupun rendahnya tabungan
masyarakat sama-sama akan berdampak pada rendahnya investasi yang
dilakukan. Kurangnya permintaan masyarakat akan membuat pengusaha
enggan untuk berinvestasi dan rendahnya tabungan masyarakat
menyebabkan minimnya dana untuk investasi. Hal ini akan menghambat
pelaksanaan pembangunan.
6. Sumber utama kemiskinan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah
semakin berkurangnya jumlah penduduk yang hidup miskin. Orang yang
menganggur berarti tidak memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka hidup di bawah garis
kemiskinan, seperti perumahan yang kurang layak, kesehatan dan gizi yang
buruk, pendidikan yang minim atau tidak berpendidikan sama sekali, angka
kematian bayi yang tinggi, dan harapan hidup yang relatif singkat. Kondisi
yang demikian tentunya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan di suatu negara.
7. Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada
Jumlah pengangguran dan setengah penganggur yang tinggi
merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada sebab
kemampuan yang dimiliki oleh mereka seharusnya dapat menjadi
sumbangsih yang besar bagi pelaksanaan pembangunan. Namun yang
terjadi justru sebaliknya, dengan menganggur berarti mereka tidak
menghasilkan apa pun.
8. Dampak sosial lainnya yang ditimbulkan oleh pengangguran sehingga akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional, antara lain:
a. menjadi beban keluarga dan masyarakat;
b. penghargaan diri yang rendah;
c. kebebasan yang terbatas;
d. mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Walaupun masalah pengangguran ini sangat rumit seperti lingkaran yang
tidak berujung pangkal, mengingat dampaknya yang sangat luas bagi
pembangunan suatu negara, masalah pengangguran ini tentu saja harus segera
diatasi.
22 Ekonomi SMA Kelas XI
Pembangunan Indonesia pada masa depan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Dengan kondisi demikian manusia
Indonesia mampu membangun keluarga untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak sehingga kebutuhan hidup, kesehatan, dan
pendidikan anggota keluarganya terpenuhi. Untuk itu mengingat masalah
ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, cara pemecahannya pun
harus multidimensi. Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam
menciptakan kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan
kebijakan yang efektif.
Berikut beberapa cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi
masalah pengangguran.
1. Menciptakan kesempatan kerja,
terutama di sektor pertanian
melalui penciptaan iklim
investasi yang lebih kondusif.
Seperti kita ketahui Indonesia
merupakan negara yang berbasis
pertanian. Sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai
petani sehingga sektor pertanian
sangat berperan penting dalam
pembanguan ekonomi. Telah
terbukti di masa lalu bahwa
sektor pertanian memberikan
kontribusi yang besar terhadap
pembangunan ekonomi. Salah
satu kontribusinya adalah menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup
banyak. Kurangnya ketertarikan masyarakat untuk bekerja di sektor
pertanian bukan semata-mata karena sektor industi dan jasa lebih
menjanjikan dalam hal pencapaian kebutuhan hidup layak, melainkan juga
karena pemerintah kurang memberi perhatian terhadap pembangunan
sektor pertanian. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah segera
merevitalisasi peranan sektor pertanian. Misalnya, memberikan pinjaman
modal kepada para petani, mengembangkan tanaman pangan, dan
memperbaiki infrastruktur, seperti jalan dan irigasi di pedesaan. Pemerintah
juga perlu menggerakkan kembali Koperasi Unit Desa. Melalui program
seperti ini, tentu akan tercipta kesempatan kerja yang lebih luas dan
menjanjikan kepada masyarakat.
2. Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha, dan
mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuka
investasi baru.
Gambar 1.1 Kesibukan di Lembaga Keuangan
Syariah, selain menciptakan lapangan kerja juga
meningkatkan kemampuan ekonomi di pedesaan
Sumber: Harian Umum Media Indonesia
Oktober 2006
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 23
Rangkuman
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. Cara ini
dapat meningkatkan dan memelihara produktivitas tenaga kerja dan tidak
perlu tergantung pada kesempatan kerja yang diberikan oleh orang lain,
tetapi justru mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri.
4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri
dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sistem pendidikan
nasional.
5. Untuk menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri
perlu keberpihakan kebijakan, termasuk akses, pendamping, pendanaan
usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
6. Pembangunan nasional dan kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada
sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan
dan perluasan kesempatan kerja.
7. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota harus merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
8. Penempatan tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas
yang memadai di luar negeri.
1. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili atau menetap
di wilayah geografis Republik Indonesia.
2. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak otomatis menjadi modal yang
besar juga bagi pembangunan suatu negara, justru dapat menjadi beban
atau tanggungan bagi penduduk lainnya yang termasuk dalam angkatan
kerja di negara tersebut.
3. Angkatan kerja adalah penduduk berumur lima belas tahun ke atas yang
mempunyai pekerjaan atau orang yang sedang mencari pekerjaan.
4. Dari keseluruhan angkatan kerja dalam suatu negara tidak semua
mendapat kesempatan untuk bekerja sehingga angkatan kerja
dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja
yang menganggur.
5. Pemerintah dituntut untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan
kesempatan kerja bagi angkatan kerja melalui program dan kebijakan
yang efektif.
24 Ekonomi SMA Kelas XI
6. Sejak lama pemerintah dihadapkan pada permasalahan serius di bidang
ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Terjadinya
pengangguran terkait dengan usaha-usaha pembangunan yang
dilakukan oleh negara.
7. Pembangunan Indonesia di masa depan sangat tergantung pada kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang sehat secara fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja. Mengingat masalah
ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multidimensi, cara pemecahannya
pun harus multidimensi.
8. Penganggur terdiri atas:
a. penganggur terbuka (open employment);
b. penganggur terselubung (underemployment).
9. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi:
a. faktor ekonomi terdiri dari:
1. sumber alam,
2. modal,
3. organisasi,
4. teknologi,
5. pembagian kerja, dan
6. skala produksi.
b. faktor nonekonomi:
1. manusia,
2. sosial,
3. budaya, dan
4. politik dan administratif.
10. Menurut Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan
berbagai barang ekonomi bagi penduduknya.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 25
Evaluasi Bab I
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Angkatan kerja terdiri dari ....
a. angkatan kerja yang bekerja dan yang tidak bekerja
b. penduduk yang bekerja dan angkatan kerja yang bekerja
c. angkatan kerja yang bekerja dan penduduk di luar usia kerja
d. angkatan kerja yang bekerja minimal 35 jam dalam seminggu
e. penduduk yang mampu bekerja
2. Dinda dan Tio saat ini masih bersekolah di salah satu SMA di Bogor;
mereka termasuk ....
a. angkatan kerja
b. tenaga kerja
c. pelajar
d. bukan angkatan kerja
e. penduduk musiman
3. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara akan
menjadikan masyarakatnya menjadi manusia yang seutuhnya. Hal ini
menunjukkan salah satu nilai inti pembangunan yaitu ....
a. kecukupan d. jati diri
b. kemakmuran e. kemandirian
c. kebebasan
4. Salah satu faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara adalah ....
a. manusia
b. kebijakan pemerintah
c. teknologi
d. inovasi
e. sumber daya alam
5. Kesempatan kerja adalah ....
a. ketersediaan lapangan kerja untuk setiap warga negara yang telah
lulus mengikuti pendidikan dan latihan pada Balai Latihan Kerja
b. tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan
26 Ekonomi SMA Kelas XI
c. ketersediaan lapangan kerja bagi semua warga negara Indonesia
dengan penghasilan yang tinggi
d. tersedianya lapangan kerja bagi bukan angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan
e. tersedianya lapangan kerja yang mudah diperoleh
6. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi
karena ....
a. pergantian antarmusim
b. pergantian teknologi
c. adanya tenggang waktu antara proses penerimaan dan saat
diterima
d. adanya tenggang waktu antara lulus sekolah dan proses
perekrutan
e. pergantian pekerjaan
7. Penganggur terselubung adalah ....
a. mereka yang bekerja selama satu minggu sebelum pencacahan
b. mereka yang tidak bekerja selama satu minggu sebelum
pencacahan
c. mereka yang bekerja kurang dari 35 jam setiap minggunya
d. mereka yang bekerja kurang dari seminggu setiap bulannya
e. mereka yang tidak bekerja
8. Berikut ini yang bukan tingkat pengangguran yang tinggi akan
berdampak pada masalah-masalah sosial adalah ....
a. meningkatnya jumlah generasi muda yang menggunakan obatobatan
terlarang
b. meningkatnya beban keluarga dan masyarakat
c. menurunnya harga diri
d. meningkatnya tindak kriminal
e. meningkatnya beban negara
9. Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia
kerja akan menggambarkan ....
a. tingkat partisipasi penduduk usia kerja
b. tingkat partisipasi penduduk laki-laki dan wanita dalam
pembangunan
c. tingkat pengangguran terbuka di suatu negara
d. tingkat partisipasi angkatan kerja
e. tingkat pertumbuhan penduduk
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 27
10. Untuk menyerap banyak tenaga kerja maka dikembangkan usaha ....
a. padat karya
b. padat modal
c. padat teknologi
d. padat usaha
e. padat informasi
11. Masalah pokok dalam pembangunan meliputi ....
a. perbedaan suku, agama, dan kebudayaan
b. pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan pendapatan
c. terjadinya krisis ekonomi
d. ketidakstabilan politik dan pertahanan keamanan
e. ketidakstabilan nilai tukar
12. Salah satu indikator sosial yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan pembangunan adalah ....
a. indeks prestasi manusia
b. tingkat pembangunan manusia
c. indeks pembangunan manusia
d. indeks kualitas pembangunan
e. indeks kualitas manusia
13. Salah satu dampak dari besarnya jumlah pengangguran ialah
rendahnya tingkat upah. Dari sisi permintaan, rendahnya tingkat upah
akan menyebabkan ....
a. rendahnya pendapatan masyarakat
b. jumlah barang dan jasa yang diminta masyarakat menurun
c. jumlah barang dan jasa yang diminta masyarakat seimbang
d. rendahnya tabungan masyarakat
e. meningkatnya kebutuhan
14. Adanya mekanisasi pada industri tekstil mengakibatkan
pengangguran ....
a. friksional
b. struktural
c. industrial
d. konjungtur
e. musiman
28 Ekonomi SMA Kelas XI
15. Dependency ratio menunjukkan ....
a. tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk yang
produktif
b. tingkat beban yang harus ditanggung oleh pemerintah
c. tingkat beban yang harus ditanggung oleh angkatan kerja yang
bekerja
d. tingkat beban yang harus ditanggung oleh masyarakat
e. tingkat beban usaha
II. Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Jelaskan perbedaan antara angkatan kerja dan bukan angkatan kerja!
2. Kemukakan hubungan antara kesempatan kerja dan pengangguran!
3. Jelaskan penyebab sekaligus akibat dari pengangguran struktural!
4. Tunjukkan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi!
5. Bagaimanakah dampak ekonomi dan nonekonomi dari jumlah
pengangguran yang terlalu besar terhadap pembangunan suatu
negara?
6. Mengapa perekonomian yang bersifat dualistik menjadi penghambat
bagi pembangunan?
7. Jelaskan mengenai indikator-indikator sosial dalam mengukur
pembangunan!
8. Apa yang dimaksud dengan back wash effect?
9. Jelaskan tiga komponen pokok dalam definisi petumbuhan ekonomi
menurut Simon Kuznets!
10. Mengapa dominasi ekspor bahan mentah dikatakan menghambat
pembangunan?
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi 29
Unjuk Sikap
Bacalah cuplikan berita berikut ini!
Pertumbuhan 7,9 Persen untuk Kurangi Pengangguran
Tingkat pengangguran di Indonesia dapat berkurang secara signifikan dengan
mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7,9 persen. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi tidak seharusnya didorong pada capital intensive. Menurut
Aburizal Bakrie, ”Kalau pembangunan infrastruktur itu capital intensive dan labour
intensive, misalnya pembangunan infrastruktur jalan tol yang akan menyerap
puluhan ribu tenaga kerja”.
Sementara itu, Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, Sri Mulyani Indrawati
menyatakan target pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak 3 juta
orang per tahun tidak terlaksana. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah hanya
mampu menciptakan lapangan kerja 1,2 hingga 1,5 juta. Menurutnya, ”Saya
memang tidak melihat suatu kesempatan untuk mengejar ketertinggalan itu.”
Dikutip dengan pengubahan dari www.tempointeraktif.com
1. Setujukah kalian bahwa tingkat pengangguran di negara kita dapat
dikurangi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi? Jelaskan!
2. Bagaimanakah pendapat kalian mengenai tenaga kerja yang terserap
dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol?
3. Setujukah kalian bahwa tidak ada kesempatan untuk menambah
penciptaan lapangan kerja di negara kita?
4. Bagaimanakah pandangan kalian mengenai ketidakmampuan
pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak tiga juta
orang per tahun?
Unjuk Kerja
Petunjuk:
1. Bentuk kelompok yang beranggotakan tiga sampai lima orang.
2. Lakukanlah pendataan mengenai ketenagakerjaan di salah satu
wilayah tempat tinggal kalian (minimal dalam satu RT).
3. Buat laporannya dalam lembar kerja.
30 Ekonomi SMA Kelas XI
No. Keterangan Jumlah
Laki-laki Wanita Total
1. Penduduk
2. Penduduk usia kerja
3. Penduduk di luar usia kerja
4. Angkatan kerja
a. Angkatan kerja yang bekerja
b. Angkatan kerja yang menganggur
5. Bukan angkatan kerja
a. Sekolah
b. Mengurus rumah tangga
c. Lainnya
Lembar Kerja 1
Kelompok : .....................................................................
Wilayah Pendataan : .....................................................................
Sumber Data : .....................................................................
Jumlah Kepala Keluarga : .....................................................................

1 komentar:

  1. kunjungan perdana untuk persahabatan kita sobat
    saya langsung follow dengan Blog ini
    saya salut ..blog yang bagus sobat, jangan lupa silahkan mampir juga
    jangan lupa followback sobat
    terima kasih

    BalasHapus